MAKALAH
PEREKONOMIAN INDONESIA :
SUMBER DAYA ALAM DAN SUMBER DAYA MANUSIA
Disusun Oleh :
M Ferry Agantha (
B100110092)
Maya Tami Aryati (
B100110131)
Putra Arya N (
B100110182)
PROGDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL................................................................... i
DAFTAR
ISI................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................. 2
D. Manfaat............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Peranan Sumber Daya Alam......................................... 3
B. Peran Penduduk Dalam Perekonomian Indonesia...... 6
C. Tenaga Kerja Dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 8
D. Pengangguran................................................................. 11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................... 15
B. Saran............................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pada
Era modern ini, perekonomian selalu mengalami dinamika terus-menurus,
pembangunan ekonomi telah menumbuhkan infrastruktur ekonomi nasional yang
sangat kuat. Namun demikian, bersamaan dengan semakin meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, pemerintah juga dituntut untuk dapat memainkan perannya secara
profesional, yaitu dengan menata kembali berbagi perangkat kebijakan yang
memandai tentang pengelolaan sumber daya alam.
Pengoptimalan
Sumber Daya Alam akan dilakukan oleh Sumber Daya Manusia di Negara terebut. Pada
dasarnya pembahasan tentang Sumber Daya Manusia tidak dapat dipisahkan dengan
kependudukan, kependudukan menjadi salah satu hal yang tidak terlepas dari
pertumbuhan ekonomi pula.
Jumlah
penduduk yang kian meningkat menjadikan Indonesia kaya akan Tenaga Kerja, Data
melaui pusat statistik indonesia menyatakan bahwa jumlah angkatan kerja di
Indonesia pada Februari 2014 mencapai 125,3 juta orang, bertambah sebanyak 5,2
juta orang dibanding angkatan kerja Agustus 2013 sebanyak 120,2 juta orang atau
bertambah. Pertambahan ini dapat menjadi potensi sendiri guna mengelola sumber
daya alam namun apabila tidak dibarengi dengan kualitas yang baik maka tidak akan mampu
bersaing dan besar kemungkinan menjadi pengangguran, efek domino yang
dihasilkan dari penduduk yang menganggur tentu saja tidak berpenghasilan
sehingga terjadilah kemiskinan.
Keberadaan kemiskinan yang berjumlah banyak akan
menyebabkan terjadinya kriminalitas. Namun dengan penanganan yang tepat
peningkatan kualitas penduduk yang tepat, diharapkan Suber Daya yang tersedia
mampu dimaksimalkan potensinya serta produktifitas dalam proses produksi barang
dan jasa semakin meningkat.
Dari latarbelakangi hal tersebut kami
mengulas makalah kali ini tentang Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia.
B.
PERUMUSAN MASALAH
Dari hal diatas maka permasalahan yang
dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Apakah
definisi dari Penduduk, Tenaga Kerja, Tingkat Partisipasi Tenaga Kerja, dan
Pengangguran?
2.
Apakah
peranan penduduk dalam perekonomian Indonesia?
3.
Bagaimana
cara meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia agar dapat mengelola Sumber Daya
Alam dengan baik?
C.
TUJUAN
Secara umum tujuan penelitian ini yaitu :
1.
Untuk
membahas tentang definisi dari Penduduk, Tenaga Kerja, Tingkat Partisipasi
Tenaga Kerja, dan Pengangguran.
2.
Untuk
menganalisis peranan penduduk dalam perekonomian Indonesia.
3.
Untuk
menganalisis cara meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia agar dapat mengelola
Sumber Daya Alam dengan baik.
D.
MANFAAT
Makalah
ini memiliki manfaat teoritis yaitu dapat dijadikan sebagai sarana informasi
untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang Sumber Daya Alam dan Sumber
Daya Manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PERANAN
SUMBER DAYA ALAM
Konsep
sumber daya alam akan mencerminkan penaafsiran atau penilaian manusia dalam
hubungannya dengan kebutuhan-kebutuhannya. Oleh karena itu sumber daya alam
tidak hanya mencakup tanah,air,udara,hutan dan maneral,tetapi juga lingkungan
hidup.
Dalam
Teori pertumbuhan ekonomi ketersediaan akan sumber daya alam turut berpengaruh
terhadap kenaikan output perkapita dalam jangka panjang, Adapun aktor-faktor yang
juga berpengaruh dalam proses pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua macam
faktor, yaitu:
1.
Faktor ekonomi
a)
Sumber alam
Nilai
suatu sumber alam tergantung pada kegunannya, dan kegunannya senantiasa berubah
sepanjang waktu karena perubahan dalam teknik atau penemuan baru
b)
Akumulasi modal
Modal
berarti persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat memproduksi apabila
stok modal naik dalam batas waktu tertentu, maka hal ini tersebut akumulasi
modal atau pembentukan modal. Akumulasi modal akan terjadi jika ada proporsi
tertentu dari pendapatan sekarng yang ditabung yang kemudian diinvestasikan
untuk memperbesar output pada masa yang akan datang termasuk semua
investasi baru yang berujud tanah (lahan), peralatan fiskal, dan sumber daya
manusia (human resources).
c)
Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan
penduduk dan hal-hal yang berhubungan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja (labor
force) secara tradisional telah dianggap sebagai faktor yang positif dalam
merangsangpertumbuhan ekonomi. Artinya, semakin banyak angkatan kerjaberarti
semakin produktif tenaga kerja, sedangkan semakin banyak penduduk akan
meningkatkan potensi pasar domestik.
d)
Organisasi
Organisasi
merupakan bagian penting dari proses pertumbuhan organisasi berkaitan dengan
penggunan faktor produksi di dalam kegiatan ekonomi organisasi bersifat
melengkapi (komplomen) modal, buruh dan membentuk meningkatkan
produktifitasnya. Dalam pertumbuhan ekonomi modern, para wiraswatawan tampil
sebagai organisator dan pengambilan resiko diantara ketidakpastian wirastawan
bukanlah manusia dengan kemampuan biasa ia memiliki kemampuan khusus untuk
bekerja dibandingkan dengan orang lain.
e)
Kemajuan teknologi
Perubahan
teknologi diangap sebagai faktor paling penting di dalam proses pertumbuhan
ekonomi. Perubahan itu berkaitan dengan perubahan di dalam metode produksi yang
merupakan hasil pembaharuan atau hasil dari teknik penelitian baru. Perubahan pada
teknologi telah menaikan produktifitas buruh, modal dan faktor produksi lain.
f)
Pembagian kerja dan skala produksi
Spesialisasi
dan pembagian kerja menimbulkan peningkatkan produktivitas. Keduanya membawa ke
arah ekonomi produksi.
2.
Faktor Non Ekonomi
a)
faktor sosial
faktor
sosial dan budaya juga sangat mempengarruhi pertumbuhan ekonomi pendidikan dan
kebudayaan barat membawa ke arah penalaran (reasoning) skeptimisme.
Kekuatan faktor ini menghasilkan perubahan, pandangan, harapan, struktur, dan
nilai-nilai sosial.
b)
faktor manusia
sumber
daya manusia merupakan faktor terpenting dalam pertumbuhan ekonomi tidak
semata-mata tergantung pada jumlah sumber daya manusia saja, tetapih lebih
menekankan pada efesiensi mereka.
c)
faktor politik dan administatif
faktor
politik dan adminstratif juga membantu pertumbuhan ekonomi moder. Struktur
politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambatan pembangunan ekonomi
negara terbelakang. Administrasi yang efisien,yang kuat, efisien, dan tidak
dikorup dengan demikian amat penting bagi pembangunan ekonomi
1.
Sifat Dan Macam Sumber Daya Alam
Dalam
artian ekonomi dapat dikatakan bahwa sumber daya alam itu tidak tentu. Sumber
daya alam tidak saja meliputi jumlah bahan-bahan yang ada yang menunggu untuk
diolah dan digunakan. Tetapi sumber daya alam itu sendiri juga dinamis dan
berubah-ubah sifatnya. Mengenai banyak atau tidak sumber daya alam, adalah
tergantung pada waktu dan tepat, tingkat teknik dan penemuan-penemuan baru,
Menurut
Shirley Walter Allen macam-macam sumber daya alam dapat digolongkan sebagai
berikut:
a)
sumber daya alam yang tidak dapat habis dan
bersifat sepanjang masa (inexhaustible natural resources). Ini mencakup
udara, energi matahari, dan air hujan.
b)
Sumber daya alam yang dapat diganti atau
perbaharui dan dipelihara. Ini meliputi air yang ada di tempat seperti danau,
laut dan sebagaimana, kualitas tanah, hutan,margasatwa.
c)
Sumber daya alam yang tidak dapat diganti (irreplanceable
atau stock natural resources). Ini mencangkup sumber mineral seperti logam,
minyak bumi dan batu bara.
.
B.
PERAN PENDUDUK DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA.
Menurut Jonny Purba Penduduk adalah orang yang
matranya sebagai diri pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga
negara, dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam
batas wilayah negara pada waktu tertentu. Menurut P.N.H Simanjuntak penduduk
ialah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah
negara Selanjutnyan menurut Dr. Kartomo
Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu wilayah tertentu pada waktu
tertentu, terlepas dari warga negara atau bukan warga negara
Dari penjabaran diatas dapat di simpulkan bahwa
penduduk adalah semua orang yang berdomisili di suatu wilayah negara, pada
waktu tertentu.
Di Indonesia maupun negara berkembang lainya, masalah
utama yang dihadapi dalam kependudukan adalah ledakan penduduk, atau banyaknya
jumlah penduduk di wilayah tersebut. Sedangkan untuk menigkatkan out put
totalnya di negara berkembanag maka harus diimbangi dengan penurunan
perkembangan penduduk, sehingga penghasilan riil perkapita akan meningkat.
Aspek-aspek Kependudukan yang perlu diperhatikan
dinegara berkembang antara lain:
1.
Tingkat perkembangan
penduduk yang tinggi
Peranan penduduk
dalam pembangunan ekonomi yaitu:
a.
Dari segi permintaan
: penduduk bertindak sebagai konsumen
b.
Dari segi penawaran :
penduduk bertindak sebagai produsen
Sehingga perkembangan peenduduk yang cepat tidaklah
selalu merupakan penghambat sebagai jalanya pembangunan ekonomi jika penduduk
memiliki kapasitas yang tinggi untuk menyerap dan menghasilkan hasil produksi.
Dinegara maju, pertambahan penduduk yang pesat justru
akan menaikkan penghasilan riil perkapita, karena Negara ini telah siap dengan
tabungan yang akan melayani kebutuhan investasi. Selain itu pertumbuhan
penduduk yang pesat dinegara maju ini akan menambah potensi masyarakat untuk
menhasilkan dan sebagai sumber permintaan baru.
Sebaliknya dinegara
berkembang perkembangan penduduk malah menghambat perkembangan ekonomi. Menurut
kaum klasik maka akan selalu ada perlombaan antara tingat perkembangan out put
dengan tingkat perkembangan penduduk.,yang akhirnya dimenagkan oleh
perkembangan penduduk.Jadi bagi Negara yang
sedang berkembang perkembangn penduduk merupakan perintang perkembangan ekonomi
karena Negara tersebut sedikit sekali memiliki capital.
2.
Struktur umur yang tidak
favorable.
Dinegara yang sedang berkembang sebagian besar
penduduknya berusia muda. Keadaan penduduk yang seperti ini disebut penduduk
berciri expansif. Sehubungan dengan struktur umur penduduk kita kita kenal
dengan” angka beban tanggungan“, (dependency
ratio).
Angka beban tanggungan adalah perbandingan antara
banyaknya orang yang produktif dengan orang yang tidak produktif.Negara yang
berkembang memiliki angka beban tanggungan yang tinggi karena besarnya jumlah
penuduk usia muda. Proporsi besar penduduk usia muda tidak menguntungkan dalam
pembangunan ekonomi karena :
a.
Golongan usia
muda,cenderung untuk memperkecil angka penghasilan perkapita
b.
Banyaknya alokasi
factor-faktor produksi kearah “investasi-investasi social.bukan kapital”
3.
Distribusi penduduk
yang tidak seimbang
Urbanisasi biasanya terjadi karena tingkat upah lebih
menarik dikota ( sektor industri) dari pada tingkat upah didesa (pertanian).
Dinegara berkembang mengakibatkan adanya ketidak seimbangan perkembangan
ekonomi antara sector industry dengan disektor pertanian.
Keinginan untuk mencapai perkembangan yang seimbang
antara kedua sector merupakan masalah yang tidak mudah diatasi, karena adanya
keharusan dalam membagi jumlah tabungan yang terbatas.,diantara investasi
social dan investasi capital yang produktif.
4.
Kualiatas tenaga
kerja yang rendah
Rendahnya kualitas penduduk merupakan penghalang
pembangunan ekonomi suatu Negara. Hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat
pendidikan dan tingkat pengetahuan tenaga kerja.
Pendidikan merupakan factor penting bagi berhasilnya
pembangunan ekonomi. Menurut Schumaker pendidikan merupakan sumber daya yang
terbesar manfaatnya dibanding factor-faktor produsi lain.
C.
TENAGA KERJA DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA
(TPAK)
Tenaga Kerja (manpower) adalah seluruh penduduk dalam
usia kerja (berusia 15 tahun atau lebih) yang potensial dapat memproduksi
barang dan jasa. Sebelum tahun 2000, Indonesia menggunakan patokan seluruh
penduduk berusia 10 tahun ke atas (lihat hasil Sensus Penduduk 1971, 1980 dan
1990). Namun sejak Sensus Penduduk 2000 dan sesuai dengan ketentuan
internasional, tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun atau lebih.
Penghitungan jumlah
tenaga kerja dapat dilakukan dengan menjumlahkan seluruh penduduk usia kerja (15
tahun keatas) dalam suatu negara. Angka tersebut biasanya didapatkan dari
Sensus Penduduk. Sedangkan persentase tenaga kerja dalam satu negara dapat
dihitung dengan membandingkan antara jumlah penduduk usia kerja dengan total
jumlah penduduk.
Rumus
:
Jumlah
Tenaga Kerja =
Penduduk usia 15 + Penduduk usia 16 + Penduduk usia 17 + …dst
%
Tenaga Kerja = (Jumlah Penduduk usia 15 tahun atau
lebih/ Jumlah penduduk ) x 100 %
Sumber data yang
digunakan sebagai dasar penghitungan indikator ini bisa didapatkan dari Sensus
Penduduk (SP), Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas), dan Survei
Ketenagakerjaan Nasional (Sakernas).
Contohnya dari
publikasi Sensus Penduduk 2000 terdapat informasi mengenai penduduk yang
berusia 15 tahun keatas. Berdasarkan rumus diatas maka pada tahun 2000 jumlah
tenaga kerja, penduduk yang berusia diatas 15 tahun, di Indonesia sebanyak
139.991.800 orang.
Dari contoh diatas
dapat Interpretasikan bahwa semakin besar jumlah tenaga kerja dalam satu negara
maka semakin besar penawaran tenaga kerjanya. Apabila hal ini tidak diikuti
dengan peningkatan permintaan tenaga kerja (kesempatan kerja) maka pengangguran
akan terjadi. Di samping itu, semakin besar jumlah tenaga kerja maka semakin
besar kapasitas penduduk usia kerja untuk menopang penduduk usia tidak
produktif. Sehingga nilai rasio ketergantungan akan cenderung menurun. Namun
semua ini memerlukan jumlah kesempatan kerja yang mencukupi.
Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja adalah suatu indikator ketenagakerjaan yang
memberikan gambaran tentang penduduk yang aktif secara ekonomi dalam kegiatan
sehari-hari merujuk pada suatu waktu dalam periode survei.
Beberapa indikator yang
dapat mengambarkan partisipasi angkatan kerja yaitu:
1)
General Economic Activity Ratio (Rasio Aktifitas Ekonomi
Umum),
rasio ini khusus untuk
penduduk usia kerja, atau biasa disebut Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK). TPAK adalah indikator yang biasa digunakan untuk menganalisa
partisipasi angkatan kerja.
Rumus:
TPAK = (Jumlah Angkatan Kerja / Jumlah Penduduk Usia Kerja )x
100 %
2)
Age-Sex-Specific Activity
Ratio
adalah persentase angkatan kerja terhadap penduduk per
kelompok umur dan jenis kelamin (age-sex group)
Rumus:
ASSAR= (Jumlah Angkatan Kerja tiap
kelompok unsur jenis kelamin / Jumlah penduduk tiap kelompok unsur jenis
kelamin ) X 100 %
Rasio ini menggambarkan partisipasi angkatan kerja pada tiap
kelompok umur dan jenis kelamin. TPAK menurut kelompok umur biasanya memiliki
pola huruf ”U” terbalik. Pada kelompok umur muda (15-24) tahun, TPAK cenderung
rendah, karena pada usia ini mereka lebih banyak masuk kategori bukan angkatan
kerja (sekolah). Begitu juga pada kelompok umur tua (diatas 65 tahun), TPAK
rendah dikarenakan mereka masuk pada masa purnabakti (pensiun).
Jika kita lihat perbandingan antar jenis kelamin, maka TPAK
perempuan jauh lebih rendah dibandingkan laki-laki. Hal ini kemungkinan di
Indonesia, tanggung jawab mencari nafkah pada umumnya laki-laki, sehingga
perempuan lebih sedikit masuk ke dalam angkatan kerja.
Salah satu kriteria
pencapaian kualitas Sumber Daya Manusia adalah melalui pendidikan. Dengan
menghitung Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja menurut pendidikan pada dasarnya
melihat tingkat pendidikan tertinggi dari suplai tenaga kerja. Dapat dilihat
komposisi angkatan kerja berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan.
Sehingga kualitas angkatan kerja dapat dilihat dari mayoritas pendidikan
angkatan kerja tersebut. Penghitungan indikator ini dapat dilakukan dengan
membandingkan jumlah angkatan kerja dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkan
tertentu, dengan jumlah angkatan kerja keseluruhan.
Penyerapan tenaga
kerja hingga Februari 2014 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan
rendah yaitu SD ke bawah sebanyak 55,3 juta orang (46,80 persen) dan Sekolah
Menengah Pertama sebanyak 21,1 juta (17,82 persen). Penduduk bekerja
berpendidikan tinggi hanya sebanyak 12,0 juta orang mencakup 3,1 juta orang
(2,65 persen) berpendidikan Diploma dan sebanyak 8,8 juta orang (7,49 persen)
berpendidikan Universitas. Tenaga Kerja dengan Pendidikan rendah masih
mendominasi namun telah terjadi perbaikan kualitas penduduk yang bekerja
ditunjukkan oleh kecenderungan menurunnya penduduk bekerja berpendidikan rendah
(SMP kebawah) dan meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan tinggi (Diploma
dan Universitas). Dalam setahun terakhir, penduduk bekerja berpendidikan rendah
menurun dari sebanyak 76,8 juta orang (66,00 persen) pada Februari 2013 menjadi
76,4 juta orang (64,63 persen) pada Februari 2014. Sementara penduduk bekerja
berpendidikan tinggi meningkat dari 11,3 juta orang (9,72 persen) pada Februari
2013 menjadi 12,0 juta orang (10,14 persen) pada Februari 2014.
D.
PENGANGGURAN
Berdasarkan
jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
a)
Pengangguran
terselubung (disguised unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
b)
Pengangguran
setengah menganggur (under unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga
kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari
35 jam selama seminggu.
c)
Pengangguran
terbuka (open unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh
tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang
belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Berdasarkan penyebab terjadinya,
pengangguran dikelompokkan menjadi 9 macam:
a.
Pengangguran
friksional (frictional unemployment) adalah pengangguran karena pekerja
menunggu pekerjaan yang lebih baik.
b.
Pengangguran
struktural (Structural unemployment) adalah pengangguran yang disebabkan
oleh penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi
persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.
c.
Pengangguran
teknologi (Technology unemployment) adalah pengangguran yang disebabkan
perkembangan/pergantian teknologi. Perubahan ini dapat menyebabkan pekerja
harus diganti untuk bisa menggunakan teknologi yang diterapkan.
d.
Pengangguran
kiknikal adalah pengangguran yang disebabkan kemunduran ekonomi yang
menyebabkan perusahaan tidak mampu menampung semua pekerja yang ada. Contoh
penyebabnya, karena adanya perusahaan lain sejenis yang beroperasi atau daya
beli produk oleh masyarakat menurun.
e.
Pengangguran
musiman adalah pengangguran akibat siklus ekonomi yang berfluktuasi karena
pergantian musim. Umumnya pada bidang pertanian dan perikanan. Contohnya adalah
para petani dan nelayan.
f.
Pengangguran
setengah menganggur adalah pengangguran di saat pekerja yang hanya bekerja di
bawah jam normal (sekitar 7-8 jam per hari).
g.
Pengangguran
keahlian adalah pengangguran yang disebabkan karena tidak adanya lapangan kerja
yang sesuai dengan bidang keahlian. Pengangguran jenis ini disebut juga
pengangguran tidak kentara dikarenakan mempunyai aktivitas berdasarkan
keahliannya tetapi tidak menerima uang. Contohnya adalah anak sekolah (siswa)
atau mahasiswa. Mereka adalah ahli pencari ilmu, tetapi mereka tidak
menghasilkan uang dan justru harus mengeluarkan uang atau biaya.
h.
Pengangguran
total adalah pengangguran yang benar-benar tidak mendapat pekerjaan, karena
tidak adanya lapangan kerja atau tidak adanya peluang untuk menciptakan
lapangan kerja.
i.
Pengangguran
unik adalah pekerja yang menerima gaji secara rutin tanpa pemotongan, tetapi di
tempat kerjanya hanya sering diisi dengan bercerita sesama pekerja karena
minimnya pekerjaan yang harus dikerjakan. Hal ini disebabkan karena tempat
kerjanya kelebihan tenaga kerja. Pengecualian untuk pegawai atau petugas pemadam
kebakaran atau
penanggulangan bencana alam. Pegawai atau petugas seperti demikian tenaganya
harus disimpan dan dipersiapkan secara khusus jika ada pelatihan atau simulasi
atau harus diterjunkan pada situasi sebenarnya.
Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran
seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran,
produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah
sosial lainnya.
Tingkat
pengangguran dapat dihitung dengan membandingkan jumlah pengangguran dengan
jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan
pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang
menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga
dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu proses
pembangunan.
Masalah pemanfaatan tenaga kerja yang menganggur ini
menyangkut baik segi penawaran maupun segi permintaan. Persediaan tenaga kerja
ini jelas lebih banyak terdapat di daerah-daerah yang padat penduduknya. Suatu
keuntungan penggunaan tenaga-tenaga yang menganggur secara musiman disektor
pertanian yakni tidak mengurangi tenaga-tenaga kerja yang diperlukan untuk
mengadakan panenan maupun penanaman. Industri-industri kecil juga mungkin
sekali akan menyerap tenaga-tenaga yang menganggur karena musim atau memang
secara kronis. Ketidaksempurnaan pasar dapat menghambat alokasi sumber-sumber
atau faktor-faktor produksi secara lebih efisien. Masalah-masalah ini dapat
diatasi dengan suatu perancangan dan pengelolaan sumber daya manusia yang baik,
serta diadakan survei yang mendalam mengenai kemungkinan-kemungkinan investasi
baru yang nantinya akan dapat mengubah sifat-sifat sosial dan kebudayaan
masyarakat yang bersangkutan.
Akibat pengangguran
1.
Bagi perekonomian negara :
d)
Dapat
menambah hutang negara.
2.
Bagi masyarakat :
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari
uraian diatas kami dapat menyimpulkan:
sumber
daya alam dapat digolongkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diganti (inexhaustible
natural resources). Sumber daya alam yang dapat diganti dan Sumber
daya alam yang tidak dapat diganti (irreplanceable atau stock natural
resources). Proses pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua macam faktor,
adalah Faktor ekonomi dan Non Ekonomi. Ada empat aspek
penduduk yang perlu diperhatikan dinegara berkembang yaitu tingkat perkembangan
penduduk relatif tinggi, struktur umur tidak favorable, distribusi penduduk
tidak merata, dan tenaga kerja terdidik atau kualitas tenaga kerja rendah.
Menurut
jam kerjanya pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam: Pengangguran
terselubung (disguised unemployment) , Pengangguran setengah menganggur
(under unemployment) , Pengangguran terbuka (open unemployment). Sedangkan
berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 9 macam:
Pengangguran friksional (frictional unemployment), Pengangguran
struktural (Structural unemployment) , Pengangguran teknologi (Technology
unemployment) , Pengangguran kiknikal , Pengangguran musiman , Pengangguran
setengah, Pengangguran keahlian, Pengangguran total, Pengangguran unik.
B.
SARAN
Adapun saran dari
kami adalah:
Pemanfaaata Sumber
Daya Alam perlu adanya kontrol dan Hendaknya Sumber Daya Manusia kita
senantiasa ditingkatkan, Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (para tenaga kerja) dapat
melalui pendidikan formal maupun nonformal.
DAFTAR PUSTAKA
Diana Lita. “Definisi penduduk” http://litamardiana.blogspot.com/2012/11/pengertian-penduduk-di-indonesia.html . (Diakses pada Tanggal 8 Oktober 2014 Pukul
15.00)
Pusat Statitik
Republik Indonesia. “Ketenagakerjaan”. http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php?option=com_content&task=view&id=801&Itemid=801. (Diakses pada Tanggal 8 Oktober 2014 Pukul
15.40)
Wikipedia.”Pengertian
Pengangguran” http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran. (Diakses pada Tanggal 8 Oktober 2014 Pukul
16.00)
0 komentar:
Posting Komentar