Matahari
telah condong ke arah barat, Terik matahari yang sejak awal permainan telah
kami rasakan meredup dan berganti sejuk angin. Anginyang mengayun dedaunan rindang
pepohonan di taman sekolah dasar seolah ikut menari dan bahagia, melihat
semburat kepuasan anak-anak kecil yang dipayunginya. Aku dan beberapa kawanku
mengadakan outbond di dalam dukuh kami sendiri, sederhana untuk para tunas
bangsa. Kesederhanaan peralatan kami tak mengurangi semangat dan antusias
anak-anak dalam menyelesaikan setiap posnya.
Orang
tua bilang makna Soka adalah Suka, atau suka cita, yaitu kebahagiaan yang
sebenarnya dari hati yang terdalam. Seiring waktu nama itupun menjadi doa yang
di Amin-i dukuh Soka menjadi tempat yang
ramai, memiliki kepedulian yang kuat, dan kampung halaman yang selalu di rindu.
Kebahagiaan sebenarnya ada di Soka meskipun tanah rantau menghasilkan banyak
uang.
Setelah
berlalu liburan di dukuh kami tersebut, saat jeda kuliahku. Aku bertemu dengan Arif,
ia membuatkan sebuah film dokumenter dari foto-foto kami saat liburan itu, Meski
aku tak nampak di film buatanya, setidaknya Film itu mampu menjadi sebuah oase
bagi gurunpasir rindu kami, sebuah kerinduan akan kebersamaan dengan
kawan-kawan di kampung. Tidak kami sangka bahwa liburan itu menjadi liburan kami yang terakhir
ketika kami bersama, sampai Aku dan Arif masuk kuliah di kota Solo di fakultas
berbeda, Irfan terbang ke Negara Jepang untuk bekerja, Desi Memilih menetap di
Jakarta, Andri yang siap menikah dan Windi , Rizal kesetyaanya membuat tetap
berada di Rumah Kami tercinta Soka yang ada di Kota Klaten, Jawa-Tengah.
Untuk kami Liburan
bersama kawan bukan kemana kita pergi untuk mencari sebuah kebahagiaan,
melainkan bagaimana kebahagiaan kita bersama menjadi sebab kebahagiaan
sekeliling kita. Dekat namun dikemas dengan
menyenangkan akan menghasilkan kenangan yang tak terlupakan bagi orang-orang
kesayangan kita.
Lima
tahun berlalu, meski tanpa Irfan, Desi, Rizal, kami yang tersisa dikamung halaman
berusaha merekatkatkan asa. Kami kembali mengadakan kegiatanuntuk menyatukan
cita-cita menyiapkan generasi penerus yang memiliki karakter islam dan dekat
dengan rumah Tuhan. Kali ini bukan anak-anak, tapi remaja usia SMP dan SMA.
Kami
ingin menciptakan lingkungan yang baik, sebagaimana kami dulu tumbuh. Hal ini
tak berartikami anti perkembangan zaman tapi kami ingin harmoni dengan
perkembangan zaman, sehingga remaja tidak salah pergaulan, kemudian jauh dari
Tuhan. Melalui kegiatan ini kami telah membuktikan jika remaja usia SMP dan SMA
menghabiskan waktunya di lingkungan yang positif mereka akan jauh dari dunia
mabuk, rokok dan kriminal.
Mungkin segitu dulu, besok aku share tentang game-game yang unik yang kita adain. Yang pasti murah dan seru :)
ini temen-temenku lihat di
Desi
https://www.facebook.com/dhezzi.kanslalubersamamujjuga?fref=ts
Rizal
https://www.facebook.com/arsha.ijal?fref=ts
Ipin
https://plus.google.com/u/0/104288087773895752298/posts
Irfan
https://www.facebook.com/profile.php?id=100007143615326&ref=ts&fref=ts
windy
https://www.facebook.com/WindyDwiApriliani?fref=ts
0 komentar:
Posting Komentar