RSS

CONTOH ORASI ILMIAH

Orasi Ilmiah 
Tentang Ekonomi Islam

 

Assalamu’alaykum Wr. Wb…

Marilah kita panjatkan Puja dan Puji syukur kehadirat Allah yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang, atas segala limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang senantiasa slalu dihadiahkan kepada kita ummat Muslim sekalian. Tak lupa sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga dan sahabatnya yang tak pernah lelah menegakkan dan memperjuangkan Agama Allah di muka bumi ini. Sehingga mampu menggiring kita keluar perlahan dari kegelapan menuju Cahaya iman.

Yang terhormatDekan FEB Bp Triyono,
Yang saya hormati ketua DPM FEB, BEM FEB dan seluruh jajarannya,
Yang saya banggakan teman-teman seperjuangan di fakultas ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Tak lupa teman-teman Mahasiswa baru tahun ajaran 2014 yang di rahmati Allah, izinkanlah saya Ketua Umum FoSEI, Aziz Zainuddin Faqih, menyapa kalian dengan beberapa patah kata.

Masih terngiang di telinga, dongeng guru, bapak, dan ibu ketika kita masih kecil..
Tentang sebuah negeri, yang telah Tuhan titipkan padanya minyak,gas, tembaga, emas dan batu bara platina sebagai beberapa bentuk kekayaan. Tersohor dengan julukan Zamrud Khatulistiwa. Negeri Gemah Ripah Loh Jinawi. Subur, makmur dan sentosa nan menawan hati, hutan yang luas terhampar, berbagai jenis palawija berebut tumbuh saling menyentuh…
Kini ketika kami menginjak dewasa, pertanyaan demi pertanyaan menghantui di jiwa, dengan pesona dan segala yang dimiliki, mengapa wajah Negeri ini penuh dengan potret kemiskinan dan kesengsaraan?? Terlihat masih banyak rakyat di negeri ini menahan sakit dengan perut melilit, menahan tawa dengan luka menganga.
 Maaf… boleh kami katakan bangsa ini terpuruk kawan!!!
Miskin, karena distruktur dalam peta kemiskinan
Bodohh, karena masih sulitnya akses rumah-rumah pendidikan
Penyakitann, karena untuk sehat saja mahal ongkosnya
Wahai kalian para calon ekonom yang di Rahmati Allah SWT, jika kemiskinan dan pengangguran di bumi pertiwi masih sangat tinggi, padahal kebanyakan warga negaranya adalah umat Islam. Maka, adakah yang salah dengan ajaran Islam??!
Ataukah kita yang sebagai umat Islam yang tak bisa membuka mata dan hati kita untuk menerima dan memaknai segala hal yang tlah Allah sampaikan dalam FirmanNya terkait beberapa hal tentang upaya perbaikan Negeri ini??

Melihat keadaan keuangan modern saat ini yang banyak dipengaruhi oleh konsep kapitalis yang membolehkan apa-apa yang notabene telah dilarang dalam agama Islam, ummat Islam akhirnya berusaha mencari suatu alternatif sistem keuangan yang dapat menghindarkan diri mereka dari berbagai macam kegiatan dan transaksi yang bertentangan dengan hukum yang mereka fahami dalam agama mereka.
Berbagai usaha telah dilaksanakan untuk mewujudkan suatu konsep keuangan dan ekonomi alternatif yang dapat menghindarkan ummat Islam dari berbagai transaksi yang bersifat paradoks tersebut. Seperti bunga yang sangat diharamkan dalam ajaran Islam dan sangat bertentangan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits dilaksanakan dalam banyak transaksi perbankan dan pasar keuangan modern. Belum lagi elemen gharar atau tak pasti kejelassanya dan juga maysir yang umumnya kita tahu dengan sebutan judi..!!! Yang nyatanya menjadi barang lumrahditemui di asuransi dan beberapa pasar keuangan derivatif lainnya, yang menyebabkan kegelisahan di hati banyak Ummat Islam.
Islam hadir untuk mewujudkan suatu konsep keuangan alternatif yang berlandaskan Syari’ah yang mereka dambakan selama ini. Bermula dengan usaha Ahmed El-Naggar pada tahun 1963 di Mesir dengan mendirikan sebuah bank lokal yang menghindarkan segala transaksinya dari riba (berlandaskan  syar’iah) dan diikuti oleh banyak usaha akademisi dan praktisi dari kaum Muslim lainnya.
Dan kini, perkembangan keuangan Islam semakin pesat di berbagai belahan dunia Timur dan Barat, dan semakin diminati oleh banyak orang untuk dipelajari secara lebih mendalam.
Krisis ekonomi yang sering terjadi ditengarai adalah ulah sistem ekonomi konvensional, yang mengedepankan sistem bunga sebagai instrumen provitnya. Berbeda dengan apa yang ditawarkan sistem ekonomi syariah, dengan instrumen provitnya, yaitu sistem bagi hasil. Sistem ekonomi syariah sangat berbeda dengan ekonomi kapitalis, sosialis maupun komunis. Ekonomi syariah bukan pula berada ditengah-tengah ketiga sistem ekonomi itu. Sangat bertolak belakang dengan kapitalis yang lebih bersifat individual, sosialis yang memberikan hampir semua tanggungjawab kepada warganya serta komunis yang ekstrim, ekonomi Islam menetapkan bentuk perdagangan serta perkhidmatan yang boleh dan tidak boleh di transaksikan. Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.
Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha. Selain itu, ekonomi Islam menekankan empat sifat, antara lain:
  • Kesatuan (unity)
  • Keseimbangan (equilibrium)
  • Kebebasan (free will)
  • Tanggungjawab (responsibility)
Kami, melalui FoSEI, Forum Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta bermaksud  mengajak kalian para calon Ekonom Rabbani, untuk sudi bersama-sama membumikan Ekonomi Islam untuk memperbaiki roda perekonomian Negeri kita Indonesia tercinta ini, sekarang bukanlah saatnya kita berpangku tangan, diam, dan hanya melakukan pengamatan pembelajaran tentang kinerja system-sistem ekonomi yang sejatinya malah menyengsarakan penduduknya sendiri, terutama kalangan rakyat miskin, seperti halnya Kapitalisme, yang telah membuat orang kaya semakin kaya, orang miskin semakin miskin dan terinjak-injak, sehingga membuat disparitas atau kesenjangan yang semakin melebar antara si Kaya dan si Miskin. Perolehan nikmat keadilanan yang benar-benar tak mengenal adil, padahal Islam telah mewajibkan sirkulasi kekayaan terjadi pada semua anggota masyarakat dan mencegah terjadinya sirkulasi kekayaan hanya pada segelintir orang. Seperti yang Allah SWT katakan dalam Surah Al-Hasyr, ayat 7, yang artinya: “Supaya harta itu jangan hanya beredar diantara orang-orang yang kaya saja diantara kalian”
Mari!! Kita berdakwah dan berjihad bersama. Eratkan ukhuwah dan rapatkan barisan. Bersama-sama kita perbaiki apa yang seharusnya mulai diperbaiki. Demi kesejahteraan dan keluhuran. Bangkit dan lestarikan Ekonomi Islam.
Cukup sekian, yang saya sampaikan. Kami tunggu kaliyan disamudra perjuangan..!!
Jazakumullah Khairan khatsir..
Wassalamu’alaykum Wr, Wb.
FOSEI Ekonom Rabbani!!
EKONOM RABBANI,  BISAAA!!!




0 komentar:

Posting Komentar