RSS

OPINI TENTANG CAR FREE DAY DAN PELUANG USAHA MAHASISWA





CFD SEBAGAI LOKASI POTENSIAL MAHASISWA MEMULAI USAHA

Universitas maupun sekolah tinggi dikawasan Surakarta berjumlah puluhan dengan  jumlah Mahasiswa mencapai angka lebih dari 80.000 orang. Jumlah tersebut mustahil dapat diserap semuanya dalam bursa tenaga kerja. Oleh sebab itu di masing-masing istansi perguruan tinggi perlu menyiapkan mahasiswanya untuk berwirausaha. Melalui mata kuliah kewirausahaan berorientasi mencetak wirausaha muda. Selain itu Mahasiswa dibakar semangat berwirausaha melalui berbagai seminar, pelatihan kewirausahaan bahkan penelitian kewirausahaan (PKM K).
Beberapa perguruan tinggi di Surakarta yang tidak jauh dari titik-titik Car Free Day (CFD) dikawasan Kota Solo maupun Solo Baru, hal ini merupakan potensi membuka lapangan pekerjaan bagi Mahasiswa setiap hari Minggu. Pada saat CFD jalan yang ditutup akan dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti pertunjukan kesenian, hiburan, permainan anak-anak, olahraga, event, lapak-lapak penjual aneka macam makanan dan barang lainya. Sehingga wajar bila saat ini kegiatan Car Free Day banyak diminati oleh masyarakat, dan kemudian menjadi tempat berkumpulnya khalayak umum setiap minggunya.
Tujuan utama diselenggarakan Car Free Day memang sebagai alternatif pengurangan polusi udara akibat kendaraan darat di kawasan tersebut. Namun selain berdampak positif bagi lingkungan dan kesehatan, CFD berdampak pula pada bidang ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan lapangan bahwa komposisi lapak pedagang yang lebih banyak mendominasi Car Free Day dari pada lapak seniman.
Berkumpulnya masyarakat pada Car Free Day dapat dimanfaatkan menjadi pasar yang sangat potensial bagi Wirausaha muda. Wirausaha muda khususnya Mahasiswa dapat merealisasikan gagasannya berwirausaha di lapangan, yang tidak sebatas dalam pembahasan ruang kelas.
Melalui berbagai kreasi dengan sentuhan kreatifitas dan inovasi dalam menyediakan barang dan jasa yang akan dijual. Mahasiswa telah mendapatkan keunggulan produk dalam persaingan pasar. Selain keunggulan barang Wirausaha muda perlu memperhatikan teori 4 bauran pemasaran guna mencapai penjualan optimal. Teori ini dikenal dengan “4P” yaitu Produk, Price, Place, and Promotion.
 Memilih kawasan Car Free Day menjadi tempat memulai usaha wirausaha muda merupakan keunggulan tempat atau place. Alasanya dikawasan tersebut memiliki banyak konsumen potensial, adapula keuntungan lain bagi wirausaha muda berjualan di Car Free Day adalah kebebasan memilih spot saat membuka lapak dan tidak perlu membayar retribusi alias gratis.
Penghematan dari tempat yang bebas bayar, dapat dimanfaatkan sebagai mengurangi biaya yang perlu digunakan untuk membuka usaha, sehingga modal yang digunakan relatif rendah. Modal rendah dapat berdampak pada harga jual barang relatif bersaing, sehingga konsumen memilih barang kita. Apabila kemampuan menetapkan harga yang lebih rendah ini dilaksanakan oleh mahasiswa sang wirausah muda maka ia memiliki keunggulan harga.
Sedangkan kunci terakhir adalah cara mempromosikan yang lebih baik. Salah satunya dengan cara pengemasan. Barang yang sama dengan pengemasan yang menarik terbukti lebih dipilih konsumen, sehingga wirausaha muda tidak perlu ragu-ragu untuk menjual ulang barang serupa retail dengan pengemasan yang lebih baik dan harga yang sesuai.
Sebagai pengusaha muda yang memiliki intelektual tinggi perlu kita lihat pula dampak yang terjadi selain keuntungan yang kita beroleh dari berjualan di kawasan Car Free Day, yaitu pasca CFD kita jumpai sampah yang berserakan dimana-mana. Pemerintah memang tidak pangku tangan tentang persoalan sampah pasca Car Free Day. Namun petugas kebersihan sampah dan peralatan yang disediakan pemerintah tersebut masih belum maksimal dalam menangani sampah CFD.
Sehingga selain dari pemerintah, persoalan sampah merupakan tanggung jawab kita sebagai Wirausaha. Sebagai bentuk konsekuensi bagi para pedagang yang barang daganganya menghasilkan sampah setidaknya memiliki tong sampah di dekat tempat berjualan.

Oleh    : Maya Tami Aryati.
Mahasiswa Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 komentar:

Posting Komentar