RSS

PROPOSAL USAHA “RISOLES FROZEN”

PROPOSAL USAHA
“RISOLES FROZEN”
Proposal Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas
 Mata Kuliah Lab. Manajemen
Disusun Oleh :
Kelompok 4
1.                Liana Ambarsari                B100 110 158/ C
2.                Untari Cahyaningsih           B100 110 163/ C
3.                Heny Andri Hastuti            B100 110 181/ C
4.                Ricky Fitriana                    B100 110 175/ C
5.                Maya Tami Aryati              B100 110 131/ C
6.                Dewi Nurhayati S               B100 110 189/ C



PROGRAM STUDY MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2014
BAB I
PENDAHULUAN

A.           LATAR BELAKANG MASALAH
Banyaknya pengangguran di Indonesia masa kini disebut-sebut akibat dari kurang tersedianya lapangan pekerjaan  yang memadai sehingga diperlukan terobosan baru dalam menciptakan peluang kerja. Namun, bukan hal yang mudah bagi masyarakat untuk menciptakan peluang usaha baru dikarenakan kurangnya ketrampilan. Salah satu altrnatif yang paling banyak dilakukan masyarakat  terutama masyarakat menengah kebawah adalah dengan membuka usaha kecil-kecilan. Sebenarnya usaha kecil-kecilan tersebut sudah membuka peuang usaha yang besar apabila dikelola dengan baik.

Pada kenyataannya tidak sedikit yang mengalami kegagalan. Hal ini dikarenakan kurangnya ketrampilan dalam menentukan peluang usaha dengan kondisi daerah yang dijadikan sasaran dalam berusaha. Tentunya diperlukan ketrampilan membaca peluang usaha sehingga usaha yang akan dijalani sesuai dengan permintaan sasaran dalam berusaha. Dalam suatu pemasaran banyak sekali berbagai bentuk dan macam-macam aneka ragam makanan dari yang terkecil hingga yang terbesar, dari yang murah hingga termahal. Dalam kebutuhan sehari-hari banyak sekali aktivitas yang dijalani dan juga pasti memiliki makanan yang sehat dan bermanfaat bagi tubuh.

Makanan-makanan memang sudah banyak sekali yang menjual tetapi makanan ini begitu sangat sederhana dan baik untuk dikonsumsi ketika siang maupun malam hari untuk masyarakat kalangan menengan kebwah maupun menengah keatas. Makanan ini disebut dengan cara pembuatan yang sederhana dengan lebih baik dan higienis, begitu juga harga terjangkau dan banyak pula masyarakat yang berminat untuk membelinya dengan rasa yang cukup enak, nikmat dan lezat.

Oleh karena itu kelompok kami memilih jenis usaha yaitu “RISOLES FROZZEN” Untuk dijual karena untuk mengingatkan masyarakat indonesia agar tidak lupa makanan khas indonesia, karena ini merupakan makanan untuk dikonsumsi. Bahkan saat ini dapat dikatakan semua orang sangat menyukainyadengan risoles, sehingga besar kemungkinan usaha ini akan dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar.

B.     TUJUAN

Usaha ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi bagi pengusahanya sendiri, menjadi pioner bagi masyarakat yang tidak memiliki ketrampilan, sehingga diharapkan dengan adanya usaha ini masyarakat dapat memiliki pekerjaan atau usaha sendiri walaupun dengan kemampuan modal yang terbatas. Serta untuk, memenuhi kebutuhan konsumen yang cenderung menyukai makanan cepat saji , kami hadir dengan menawarkan makanan beku cepat saji yang bergizi dan memiliki kandungan serat yang baik bagi tubuh.




BAB II
PROFIL USAHA

Nama   Usaha              : Dapur Frozzen
Lokasi Usaha              : Jl. Mawar No.29 , Rt/Rw: 06/17, Ngringo, Jaten, Karang Anyar
Produk                        : Risoles Frozzen
Pemilik Usaha             :
a.         Liana Ambarsari            
b.        Untari Cahyaningsih     
c.         Heny Andri Hastuti      
d.        Ricky Fitriana               
e.         Maya Tami Aryati         
f.         Dewi Nurhayati S         
HP                               : 087882713315
E-mail                          :Risolesfrozzen@gmail.com
FB /     Fan Page         :Risoles Frozzen / Dapur Frozzen
Tweeter                       : @Risoles_Frozzen / @Dapur_Frozzen
PinBB                         :RF123INA
Blog / Web                  : Dapur Frozzen Indonesia
Berdiri                         : 1 Maret 2014
Struktur Organisasi     :

Job Deskripsion           :
1.      Direktur           : Mengawasi proses produksi dari awal sampai proses pemasaran.
2.      M. Produksi     : Melakukan proses produksi dari mulai memilih bahan baku sehingga menjadi produk yang siap untuk dipasarkan.
3.      M. Keuangan : Mengelola semua pengeluaran dan pemasukan.
4.      M. Pemasaran : Mempromosikan dan mendistribusikan produk ke konsumen.

                        Usaha “Risoles Frozzen” ini merupakan usaha milik bersama dan rekan yang dijalankan secra bersama-sama. Risoles Frozzen ini akan dipasarkan dengan keadaan beku sehingga dapat di konsumsi sewaktu-waktu dan dapat disimpan dikulkas. Produk kami dapat bertahan hingga satu bulan sehingga dapat dijadikan makanan atau cemilan cadangan dan dapat dimasak sewaktu-waktu.
                        Makanan yang berbahan dasar tepung terigu ini cukup ekonomis dan sudah dikenal oleh sebagian besar konsumen. Dalam usaha risoles ini kami menjual dengan cara menyetor kepenjual-penjual lainya, seperti ditoko-toko dan minimarket. Kmi juga menerima pesanan lewat telepon dan SMS.
                        Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam membuat Risoles Frozzen ini adalah sebagai berikut:

Alat
Bahan
1.                  Kulkas
2.                  Kompor
3.                  Teflon
4.                  Gas
5.                  Panci
6.                  Mixer
7.                  Baskom
1.                  Tepung Terigu
2.                  Daging Ayam
3.                  Telur
4.                  Wortel
5.                  Kentang
6.                  Daun Bawang
7.                  Tepung Panir
8.                  Bumbu Risoles






BAB III
ASPEK PERENCANAAN USAHA

A.                Aspek Pemasaran.
Dalam usaha ini produk yang dipasarkan yaitu berupa makanan “Risoles Frozzen” yang di pasarkan dalam bentuk beku. Area pemasaran yaitu di sekitar wilayah karanganyar, yang  dekat dengantempat produksi karena mempertimbangkan efisiensi. Segmen pasar yang dituju adalah  semu kalangan,segala usia.metode pemasaran dengan cara meyetorkan peroduk ke toko-toko dan minimarket.
                                                                                             
B.                 Target Atau Segmen Pasar Yang Dituju.
Target rencana usaha ini adalah penjual-penjual, toko-toko, warung makan, dan lainya seperti orang-orang yang akan ada hajatan yang dapat menerrima produk ini sehingga dapat menyetorkan makanan setiap harinya dan dapat menerima pesanan sesuai kebutuhan konsumen.

C.                Aspek Ekonomi Sosial
Usaha ini sangat ekonomis, risoles Frozzen ini dapat dikonsumsi oleh segala tingkat ekonomi. Dengan harga yang tidak terlalu mahal dan pastinya bergizi semua masyarakat pasti akan dapat menikmatinya.

D.                Analisis SWOT
                   Faktor internal
Faktor Eksternal
Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
Peluang (O)
Strategi SO
Gunakan “S” untuk memanfaatkan “O”
PERLUASAN
Strategi WO
Menghilangkan “W” dengan memanfaatkan O
Ancaman (T)
Strategi ST
Gunakan “S” Untuk menghindarkan “T”
KONSOLIDASI
Strategi WT
Meminimalkan “W” untuk menghindarkan “T”
KONSOLIDASI

No
Analisis
Keterangan
Poin
1
Kekuatan
a.                   Produk kami adalah Makanan Beku yang identik dengan makanan masyarakat modern
b.                  Produk kami sangat praktis sehingga memudahkan konsumen untuk mengkonsumsinya. Tinggal digoreng
c.                   Produk kami terdiri dari empat rasa
Original/ Ayam, Hot, Sayuran, Chiken Teriyaki
d.               Risoles Frozzen dikemas dalam kemasan kedap udara tanpa bahan pengawet
3
3
4

3

Jumlah

13
2
Kelemahan

e.       Produk kami belum terlalu dikenal oleh masyarakat luas.
f.       Produk kami hanya bertahan dalam satu bulan.
2
5

Jumlah

7
3
Kesempatan

g.      Kami melakukan kegiatan usaha dengan menyetorkan kepada pedagang-pedagang, ketoko-toko.
h.      Produk kami belum banyak pesaing
3
4

Jumlah

7
4
Tantangan
i.        Karena produk ini termasuk produk baru, maka dalam pengenalan prduk kepada masyarakat akan perlu fokusan khusus
j.        Banyaknya produk beku lain yang menjadi saingan. Namun lebih mahal.
4

2





Jumlah

6



Keterangan poin-poin yang dipakai menggunakan identifikasi variabel-variabel yang merupakan kekuatan dan peluang yang kemudian dijelaskan dalm skala linkert atau lima tingkatan: Sangat baik (5), baik (4) , cukup baik (3) , kurang baik (2), tidak baik (1). Kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi kelemahan dan ancaman dari luar yang menjelaskan kedalam dalam skala linkert dalam lima tingkatan : sangat berat (5), berat (4), cukup berat (3) , kurang berat (2), tidak berat (1) .
Interpretasi dalam analisi SWOT diatas bahwa berdasarkan analisa yang dilakukan terhadap pelaksanaaan usaha “Risoles Frozzen” di peroleh nilai kekuata = 13, kelemahan = 7, peluang = 7 dan ancaman = 6, Maka apabila hasil analisa berupa kekuatan lebih besar dari kelemahan dan nilai peluang lebih besar dari ancaman, diperoleh kesimpulan bahwa strategi yang digunakan adalah “Konsolidasi” dengan menghilangkan kelemahan dan memanfaatkan peluang.




BAB IV
ANALISA KEUANGAN

Analisa Usaha Industri : Risoles Frozen
1.                  Analisa Investasi Usaha
a.                  Modal Tetap Usaha
1)                  Aktiva Tetap

Keterangan
Perolehan
Nilai Sisa
Umur
Ekonomis (Tahun)
Penyusutan / Bulan
Kulkas
1.500.000
900.000
4
12.500
Kompor dan tabung gas
   300.000
60.000
2
10.000
Teflon 3 Unit
120.000
60.000
4
1.250
HP
250.000
100.000
4
3.125
Panci 2 unit
80.000
32.000
4
1.000
Mixer
120.000
72.000
4
1.000
Jumlah Aktiva
2.370.000
Jumlah Penyusutan
28.875

2)                  BDM
Biaya Promosi
240.000
Umur ekonomis 1 Tahun Penyesuaian / bulan     20.000
Jumlah
240.000
Jumlah             20.000
Modal Tetap Usaha
2.610.000


                                                                                               
b.                  Modal Kerja / Bulan
1)                  Biaya Tetap / bulan
Penyusutan aktiva tetap          28.875
Penyesuaian BDM                  20.000
Biaya Operasional:
Pulsa HP                                 30.000
Listrik                                      30.000
Adm Kantor                            50.000
                                                 ______ _+
Jumlah Biaya tetap/Bulan    Rp. 158.875

2)                  Biaya  Variabel
a.                  Bahan Baku Risoles
Keterangan
Total
Jumlah
Satuan
Harga/Satuan
Tepung Terigu
140.000
20
Kg
7.000
Daging ayam
200.000
8
Kg
25.000
Telur
195.000
15
Kg
13.000
Wortel
50.000
10
Kg
5.000
Kentang
90.000
10
Kg
9.000
Daun Bawang
30.000
3
Kg
10.000
Tepung Panir
20.000
1
Kg
20.000
Bumbu
10.000
1
Kg
10.000
Gas
48.000
6
Kg
8.000
Plastik pembungkus
40.000
2
roll
20.000
Jumlah
823.000



Biaya Variabel perpack
1028,75



Modal Kerja / Bulan             = Rp. 158.875 + 823.000
= 981.875
Total Investasi Usaha            = 2.610.000 + 981.875 - 28.875 – 20.000
                                                = Rp 3.543.000
c.                   Target Hasil Produksi 1 bulan
Risoles Frozen perbulan                      1600 unit
1                    Pack berisi 2 buah                    800 pack

d.                   Kalkulasi Penjualan
Target/bulan pack
Harga Pokok
Profit Margin
Harga Jual
800 pack
1028,75
100 %
2057,5
2.         Analisis BEP Risoles Frozen

a. BEP dalam unit       =

=
=
= 154,43 pack

b. BEP dalam rupiah   =
                                                =
= Rp 1227, 35

3.                  Analisa L/R

Keterangan
Usaha Jasa
L/R per target

Uji BEP-Rp
Uji BEP-Unit

Jumlah Produk Terjual
800
154,43
800
Jumlah penjualan
1.646.000
1.646.000
1.646.000
Biaya tetap perbulan
158.875
158.875
158.875
Jumlah biaya vaiabel
1.487.125
1.487.125
256.000
L/R usaha
0
0
1.231.125

4.                  Analisa Arus Kas
Keterangan
Bulan
Arus Kas
Kontruksi
Per target
Saldo Kas Awal Bulan

1.500.000
Kas Masuk


Modal Usaha
3.543.000

Penyesuaian

20.000
Penyusutan

28.875
Pendapatan

1.646.000
Jumlah Kas Masuk
3.543.000
3.194.875
Kas Keluar


Aktiva tetap
2.370.000

BDM
240.000

Biaya tetap/bulan

158.875
Biaya variabel/bulan

823.000
Jumlah kas keluar
2.610.000
981.875
Saldo Kas Akhir bulan
933.000
2.213.000

1.                  Prediksi Neraca
“Risoles Frozen”
NERACA
Periode.......
Aktiva
Pasiva
Kas
2.213.000
Modal
3.543.000
BDM : Promosi
240.000
Laba
1.231.125
(Penyesuaian)
20.000
Aktiva Tetap
2.370.000
(Penyusutan)
28.875
Jumlah
4.774.125
4.774.125


5.                  Analisis Kelayakan Usaha
1.                  Periodi pengembalian investasi        =
=  = 2,88 bulan

2.                  Pengembalian Investasi (ROI)         =
=  x 100 % = 34, 74 %

3.                  Rasio Manfaat dan biaya                 =
                                                                         =  = 3,25

4.                  Perbandingan laba bersih usaha setelah bagi hasil dengan UMR
UMR Karang Anyar                                                            1.050.000
Laba bersih usaha                                                                 1.231.125
Pola Bagi Hasil
Investor 40 %                                                                       492.450 
Pengelola Usaha 60 % 738.675 < 1.050.000
BAB V
PENUTUP
Dari Uraian pada bab sebelumnya terutama terkait dengan hasil kalkulasi analisis keuangan, kiranya dapat diambil kesimpulan bahwa proposal usaha dagang DAPUR FROZZEN ini belum layak untuk direalisasikan meskipun:
-                      Dari aspek periode pengambilan investasi, diperkirakan hanya dalam jangka waktu 2,88 bulan seluruh investasi usaha sudah kembali. Hal ini tentunya sangat memungkinkan bila terjadi optimalisasi nilai penjualan sesuai dengan hasil produksi yang ditargetkan untuk setiap periodenya.
-                      Dari aspek pengembalian investasi, hasil prosentase dengan tingkat 34, 74 % perbulan sangatlah menjanjikan usaha tersebut untuk dijalankan, karena angka tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan tingkat bunga deposito di bank yang rata-rata dibawah 2% perbulan
-                      Dari Aspek rasio Manfaat dan biaya, hasil perbandingan  3,25 mempunyai arti bahwa untuk setiap Rp 1,- pengeluaran dapat ditutup dengan Rp 3.25,- pendapatan sehingga arus kas usaha tersebut terhindar dari defisit anggaran.

-                      Namun ditinjau dari aspek perbandingan laba bersih usaha setelah bagi hasil dengan tingkat Upah Minimum Regional (UMR) daerah setempat hasilnya adalah  738.675 < 1.050.000 atau 0,7 : 1, yang berarti UMR karang anyar masih lebih tinggi dibandn gkan penghasilan bersih pengelola.