RSS

Tranfer Budaya Organisasi Kampus Melalui Pemandu Materi Kelas (PMK)


Penyambutan mahasiswa  baru  dalam Program Pengenalan Akademik dan Masa Ta’aruf di Universitas Muhammadiyah Surakarta hampir sebulan berlalu, Penyambutan mahasiswa baru ini harapanya menjadi gerbang awal masa transisi dari Siswa menjadi Mahasiswa bagi para peserta. Diperlukan banyak informasi yang harus didapat untuk menunjang tersalurkanya potensi kemampuan mereka, dari berbagai sumber yang kompeten tentunya, Tugas transfer informasi tersebut tidak dapat dilepaskan dari peran para pemandu materi kelas (PMK). Karena PMK langsung bersinggungan oleh mahasiswa baru.
Pada dasarnya tugas PMK adalah mendamping peserta dalam memahami materi yang disampaikan seusai materi kelas dilaksanaka. Selain itu Mahasiswa baru dibimbing untuk mengenali proses perkuliahan dan local wisdom yang ada pada masing-masing Fakultas atau kerap kali disebut keluarga mahasiswa (KAMA) . Hal demikian dilakukan untuk menciptakan kesesuaian mahasiswa baru terhadap lingkungan yang baru, dari siswa SMA menjadi bagian dari KAMA itu sendiri.
            Oleh sebab itu peran pemandu kelas perlu di apresiasi mengingat peranya yang sangat urgent yaitu mengenalkan kondisi lingkungan kampus yang ada saat ini, bahkan menyeting kehidupan kampus yang ilmiah dan kondusif untuk berorganisasi. Selain itu secara pribadi menjadi Pemandu Materi Kelas menunjukan aktualisasi diri seseorang untuk menjadi publik speaking.
Namun rupanya tugas transfer budaya organisasi kampus agaknya kurang efektif, dapat dilihat dengan jelas tindakan-tindakan eksistensi diri para pemandu  kelas yang dirasa kurang pantas ditunjukan diantaranya berlebihan menggunakan handphone saat mendampingi mahasiswa baru sehingga cenderung mengabaikan mahasiswa baru untuk mendapatkan fasilitas informasi yang maksimal, dan memberikan akses kontak pribadi secara berlebihan. Contoh-contoh tindakan PMK itu Mahasiswa baru menjadi ‘alat pemuas’ eksistensi diri para pemandu materi kelas yang demikian. Baiknya Pemandu Materi Kelas dapat menjadi sosok yang mencerahkan mahasiswa baru tanpa menyilaukannya
Melalui pemandu materi kelas kita, mahasiswa baru mendapatkan pandangan tentang kehidupan kuliah, dari perilaku, berpakaian, sikap berjalan dan berbicara. Melalui hal-hal yang diperlihatkan pemandu materi kelas acap kali di contoh oleh mahasiswa baru. Mahasiswa baru mengamati sejengkal demi sejengkal pemandu kelasnya. Sehingga jika sekarang kita temukan mahasiswa semester satu, dianggap berpakaian tidak baik, kelakuan yang kurang sopan bisa jadi kita kurang berbenah diri. Mari berkaca.
            Meminjam istilah Frederick Winslow  “Right Man In The Right Place” yang bermakna tempatkan seseorang yang sesuai dengan kompetensinya sehingga bisa bekerja secara optimal. PMK yang berkompeten  akan berpengaruh terhadap ketercapaian sebuah tujuan dari penyelenggara PPA ini. Yaitu pengenalan mahasiswa kepada lingkungan atmosfer kampus termasuk budaya organisasi akan tercapai, bukan terbatas kepada personal pemandu kelas.
Oleh : Maya Tami Aryati
B 100 110 131

0 komentar:

Posting Komentar