Kezia Grace Dwi Pajana
Diposting oleh
Unknown
on Kamis, 06 November 2014
/
Comments: (0)
Anak ini adalah murid les ku, dia sebenarnya pandai, memiliki bakat menyanyi, mewarna dan berbahasa inggris cuma agak sulit untuk mengatasi moodnya yang mudah berganti, wajar saya karena kini ia tinggal di kawasan yang sulit untuk menemukan teman bermain sebayannya sehingga waktunya lebih sering dihabiskan untuk menonton t.v, game, dan mengerjakan tugas sekolah. Sehingga ia menyalurkan seluruh perasaannya hanya kepada sedikit orang, yaitu terhadap pengasuh, pembantu, orang tua, kakanya serta guru lesnya.
Ini juga saat kami membuat gambar dari perangkat paint
Karya mudah dari aplikasi paint : SEMUT
Diposting oleh
Unknown
on Minggu, 02 November 2014
/
Comments: (0)
PUISI MENUNGGU KASIH
Diposting oleh
Unknown
on Kamis, 30 Oktober 2014
/
Comments: (0)
Sekapur sirih tentang Tuhan kita, ingin menyegerakan kita bersama...
Bila memang ada kurangnya berusahalah...
Bagiku menjaga diri bukti cintaku pada-Nya,
Kesholehan ini bukan, yang membuat mu kagum...?
Aku akan menjaganya,
Sebelum cintaku pada mu, diperkenankan-Nya
Haruskah aku menunggu mu?
Karena ku tak mau menjadi fitnah mu..
Maka aku biasa-biasa saja pada mu..
Karena aku ingin tetap menjadi cerdas dan tegas
Maka ku ajukan kepastian pada mu...
Bukan ku tak punya mimpi untuk di raih...
Tapi sungguh kehadiran mu mengusik ku...
Bukan ku tak mau menunggu...
Tapi layak-kah mencintai sesuatu yang hanya seolah-olah..
Saling terikat...
Saling merasa...
Karena ikhtiar ku..
Aku ingin menjaga..
Agar yang Haq tak bercampur dengan yang batil...
Begitulah caraku mengagumi mu,
Tanpa harus dibenci Tuhan ku...
Otonomi Daerah Sebagai Harapan Mengurangi Masalah Kemiskinan
Diposting oleh
Unknown
/
Comments: (0)
Otonomi
Daerah Sebagai Harapan Mengurangi
Masalah
Kemiskinan
Oleh
: Maya Tami Aryati
B
100 110 131 / Kelas G
Ketika disinggung masalah kemiskinan di
indonesia, maka erat kaitanya dengan dengan kualitas hidup masyarakat pinggiran
yang minim. Hal ini nampaknya menjadi masalah klasik di negeri yang kaya sumber
daya alam ini. Ironi memang ketika kekayaan sumber daya alam di suatu negara tak dapat menjamin penduduknya
menjadi mapan,atau setidaknya masyarakat mendapatkan angin segar tentang
perbaikan kehidupan dari hasil pengelolaan sumber daya alam tersebut.
Diadakanya sebuah sistem pengelolan
sumber daya yang optimal serta mengurangi kemiskinan di indonesia merupakan tanggung
jawab dari pemerintah. Di Indonesia sejak saat merdeka upaya untuk memperbaiki
kualitas hidup sudah dimulai sehingga salah bila pemerintah selam ini di cap
hanya tinggal diam dengan kondisi bangsa. Adapun perbaikan kualitas hidup yang
ditempuh pemerintah melaui beberapa bidang yang menyangkut hal yang strategis
bagi masyarakat umum diantaranya dengan peningkan sistem pendidikan, sistem
pelayanan kesehatan juga sistem pemerintahan. Hal ini semacam sebagai tindakan
pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan pula.
Secara umum kemiskinan dalam masyarakat
tibul dari dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal
merupakan sebab yang berasal dari masyarakat sendiri, umumnya masyarakat kurang
memiliki kemampuan IPTEK, ketrampilan, etos kerja yang rendah, pengangguran.
Namun faktor internal ini biasa dipicu dari faktor yang berasal dari luar atau
eksternal yaitu dapat dari pihak penyelenggara pemerintahan, dan kebijkann
pembangunan ekonomi yang salah. Dalam
kasus penyelenggara pemerintah misalnya, ketika para politisi tidak mampu
menyelenggarakan politik yang bersih yang jauh dari kasus-kasus KKN (Korupsi
Kolusi dan Nepotisme). Mengapa demikian, karena apabila tidak mampu bersih maka
akan menjadi matarantai kehancuran contoh saja korupsi dana pendidikan maka
akan berpotensi pada pengurangan baik dari segi kualitas pendidikan yang akan
dikembangkan maupun jumlah orang yang mendapatkan bagian guna menempuh sekolah
gratis.
Untuk mencari jalan keluar faktor-faktor
penyebab kemiskinan memang tidaklah mudah. Selalu terdapat keterkaitan antara
satu dengan yang lain, seperti kemiskinan dipicu karena minimnya pendapatan,
minim pendapatan sebab lapangan kerja tidak memadai,untuk memadai maka
diperlukan pembangunan didalam sektor ekonomi dst.
Pemerintah sendiri dari segi pendidikan memberikan
solusi dari keterbatasan IPTEK masyarakat, dengan berfokus kepada program wajib
belajar sembilan tahun yang bermula di era Presiden Soeharto, harapanya dari
sistem pendidikan formal inilah masyarakat dapat memperbaiki pengetahuan
tentang IPTEK, bahkan menambah ketrampilan juga memeperbaiki etos kerja. Sedang
dalam bidang kesehatan dibentuklah PUSKESMAS atau pusat kesehatan masyarakat
yang melingkupi suatu kecamatan serta PUSYANDU (pusat kesehatan terpadu ) yang
berada di melingkupi sebuah desa dan bertempat di desa setempat. Sedangkan
dalam sistem pemerintah adanya sistem otonomi daerah pada tahun 1999. Dari
ketiganya memiliki tujuan agar rakyat lebih mudah menjangkau pos-pos fital guna
menjangkau permasalahan masyarakat agar kualitas hidup lebih baik sehingga
kemiskinan berkurang.
Persoalan mengenai Otonomi Daerah
menarik antusiasme masyarakat Indonesia sehingga tidak kalah populernya dengan
masalah yang muncul di era 1999 an diantaranya kita ingat kasus skandal bulog
dan bruney, pencarian tomi suharto, dan kasus Bank Indonesia. Agenda otonomi
daerah pada masa 1999 an merupakan agenda tingkat nasional yang sangat penting,
sebab agenda tersebut menjadi salah satu harapan jalan keluar dari masalah
bangsa yang semakin kompleks dan tidak jelas arahnya. Dengan ditandai
berlakunya undang-undang No 22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah, media masa
dan berbagai kelompok masyarakat tiada hari tanpa pembicaraan tentang otonomi
daerah ini.
Otonomi Daerah sendiri merupakan sistem
pemerintahan dengan cara menghidupkan hak, wewenang dan kewajiban kepada wilayah
otonom guna mengatur urusan pemerintahanya sendiri untuk meningkatkan daya guna
dan hasil guna penyelenggaran pemerintah dalam rangka mensejakterakan
masyarakat serta pelaksanaanya sesuai dengan Peraturan perundang –undangan yang
berlaku. Makna pemerintahan sendiri menurut seorang ilmuan politik bernama Karl
W Deutsh, mengumpakan bahwa sistem pemerintahan menyerupai sebuah kegiatan berlayar
di samudra yang luas.
Kepala pemerintahan atau kepala
eksekutif menjadi kapten. Kapten di sini memiliki beberapa tugas daintaranya kepala
eksekutif harus menjadi kapten itu sendiri. Kapten harus mengetahui lingkungan
yang ada disekitar kapalnya dan tahu kekuatan kapalnya. Serta seorang kapten
kapal harus melakukan komunikasi dengan baik dengan pengaturan lalu lintas
pelayaran dengan kapten kapal yang lain harus mampu berkomunikasi dengan
seluruh awak kapal dari mualim atau tingkat tertinggi sampai ke tukang masak
atau buruh / masyarakat miskin. Semakin dekat kapten dengan awak kapalnya maka
ia akan mengetahui lebih sepesifik permasalahan dan kelebihan dari masing-masing
bagian awak kapal.
Begitu pula dengan Otonomi Daerah yang
merupakan sistem yang menghendaki desentralisasi kekuasaan pemerintahan. Ketika
pemerintahan lebih dekat dengan rakyat dan mampu mengubah pandangan bahwa tidak
selamanya sebuah sistem selalu bersifat terpusat, melainkan membangun sistem dengan
masyarakatnya partisipatiflah yang akan mampu menanggulangi kemiskinan secara
efektif dan efisien. Sebab masyarakat maupun pemerintah lokal lebih tahu akan
potensi sumber daya yang dimiliki, kebutuhan apa saja yang perlu dipenuhi
terlebih dahulu di wilayah otonom tersebut dan kebijakan yang sesuai yang perlu
diambil guna menjalankan pemerintahan di daerah otonom tersebut.
Menjadi penting pula ketika dalam
otonomi daerah membagi area-area potensial yang dapat menjadi penggerak
perekonomian daerah, yang dapat terdiri dari dua atau lebih cluster. Setiap area dan cluster diberi
nama sesuai dengan potensinya masing-masing. Pembagian area ini disebut Zona Pengambangan
Ekonomi Daerah (ZPED) pola ini bertujuan untuk membangun setiap daerah otonom
sesuai dengan potensi inti, menciptakan proses pembangunan ekonomi yang
terstruktur , terarah dan berkesinambungan juga memebrikan kesepatan
pemerintahan dibawah wilayah daerah otonom seperti kelurahan dan kecamatan
sebagai sentral ekonomi daerah.
Hal demikian sesuai dengan strategi
pembangunan berwawasan lokal dengan menolak perlakuan yang sama dalam
pembangunan daerah yang dikembangkan oleh beberapa ahli ekonomi regional.
CARA MEMULAI BUDAYA LITERASI ?? BUAT REMAJA yang suka F.B an.
Diposting oleh
Unknown
on Rabu, 29 Oktober 2014
/
Comments: (0)
Egois memang... jika hanya menulis tentang diri sendiri.. aku dan ke-Akuan ku, Tapi setidaknya dari yang ditulis ini jadi pelajaran bagi yang lain... Bagi yang mau mengambil hikmah... Yaa Itu termasuk orang-orang yang berfikir -kata Qur'an-
anya harus belajar sistem kebut semalam juga perlu diperkuat pegangannya pada tali Allah SWT "Hubungi teman-teman kaliyan yang pinter, cerdas dan baik untuk ngajarin pra ujian, karena pinter aja nggak cukup!! Karena yang pinter itu cm bisa makek kepinteranya untuk dirinya sendiri.. Perllu ditambah Cerdas biar bisa sharing ilmu ketemen-temenya... Eeeitts... Sampai dicerdas aja jg nggak cukup!! Kata kuncinya dia Haarus baik.. Baik hati untuk ngajarin orang-orang kayak kamu hehehehe piiisss. Dan buat yang ngajarin jgn takut kalo bakal kesaingin temenya, seenggaknya dengan kamu ngajari temen ku, kamu punya banyak keuntungan :
anya harus belajar sistem kebut semalam juga perlu diperkuat pegangannya pada tali Allah SWT "Hubungi teman-teman kaliyan yang pinter, cerdas dan baik untuk ngajarin pra ujian, karena pinter aja nggak cukup!! Karena yang pinter itu cm bisa makek kepinteranya untuk dirinya sendiri.. Perllu ditambah Cerdas biar bisa sharing ilmu ketemen-temenya... Eeeitts... Sampai dicerdas aja jg nggak cukup!! Kata kuncinya dia Haarus baik.. Baik hati untuk ngajarin orang-orang kayak kamu hehehehe piiisss. Dan buat yang ngajarin jgn takut kalo bakal kesaingin temenya, seenggaknya dengan kamu ngajari temen ku, kamu punya banyak keuntungan :
1. Menarik seseorang dari jaman kebodohan ke jaman yang terang benderang. hohoho
2. Dapet Pahala
3. Star belajar duluan
4. Riview materi
5. Keliatan baik, cerdas, perlakuan khusus,,, dan pujian -itu nilai probabilitasnya = 1 -
6. Dan dapet koreksi kalo memang salah rumus (krn bs fatal kalo dipakek pas ujian)
7. Emmmmttt apalagi ya... ok, sikap yakin bisa ngerjain.
Ok kembali lagi ke pas ujian. Usahain nggak nyontek. Isi yang paling gampang menurutmu, jangan menurut orang lain looo yaaa...Setelah ujian, cap cusss keluar dan tawakal aja... gak usah diliatin mulu soal ujian mu... karena waktu nggak mungkin mengubah lembar jawab mu yang udah dikumpulin, :) ya to... Apalagi marah-marah ma dosen yang nunggu ujian , cuma bakal nambahin dosa aja... Simpelnya Siap-siap buat materi besok, kali hari ini blm maksimal , maksimalin besok... Ok...
“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kenarin maka termasuk orang-orang yang terlaknat
2. Dapet Pahala
3. Star belajar duluan
4. Riview materi
5. Keliatan baik, cerdas, perlakuan khusus,,, dan pujian -itu nilai probabilitasnya = 1 -
6. Dan dapet koreksi kalo memang salah rumus (krn bs fatal kalo dipakek pas ujian)
7. Emmmmttt apalagi ya... ok, sikap yakin bisa ngerjain.
Ok kembali lagi ke pas ujian. Usahain nggak nyontek. Isi yang paling gampang menurutmu, jangan menurut orang lain looo yaaa...Setelah ujian, cap cusss keluar dan tawakal aja... gak usah diliatin mulu soal ujian mu... karena waktu nggak mungkin mengubah lembar jawab mu yang udah dikumpulin, :) ya to... Apalagi marah-marah ma dosen yang nunggu ujian , cuma bakal nambahin dosa aja... Simpelnya Siap-siap buat materi besok, kali hari ini blm maksimal , maksimalin besok... Ok...
-بسم الله الرحمن الرحيم-
Tentunya kebanyakan kita pernah atau sering mendengar khatib atau penceramah menyampaikan sebuah hadits nabi yang berbunyi seperti ini:“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kenarin maka termasuk orang-orang yang terlaknat
UJIAN SEBENARNYA BUAT APA SIH...???
Diposting oleh
Unknown
/
Comments: (0)
Ujian... Satu kata yang
familiar banget sama anak-anak yang sekolah. Ujian dari berbagai pendapat yang
maya tangkep diantaranya bertujuan untuk:
1.
Mengetahui seberapa paham kita sama
suatu materi.
2.
Untuk mengetahui seberapa layak murid
masuk kejenjang yang lebih tinggi.
3.
Buat tahu siapa yang paling pinter
dikelas.
4.
Biar siswanya belajar lebih giat.
5.
Kalo gak ujian gak kayak sekolah...
Uuupsss
Jadi intinya dari
sekian banyak tujuan ujian adalah yang nomer satu.. Kita paham sama materi apa
kagak... !!!
Nah menguak dari budaya
ujian yang selama ini pernah maya alami .... kita dibisakan dengan diwajibkan
melampau KKM = batas minimal lulus. So jadilah jiwa-jiwa pencontek itu muncul
dari sanubari kita, agar bisa lulus KKM. kadang gak cuma Agan dan Sista kita
yang nyontek, kita sendiri juga pernah jadi pelaku. –emmmttt tapi kalo ada yang
selama hidupnya gak nyontek ujian MAYA acungi jempol deh plus minta TANDA
TANGAN nya hehehe-
Oke, back to the topic.. Tau dong alasan
klasik pecontek tu apa.... ??? N.I.L.A.I B.A.G.U.S , dengan begitu ia akan mendapatkan
kemujurun diantaranya lepas dari kemalangan anak yang nilainya jelek yang kudu
nanggung perihnya:
a.
Dikatain sama gurunya anak bodoh,atau
b.
Gurunya suka banding-baningin.
c.
Takut gak lulus. kalo gak takut,
d.
Malu kalo disebutin yang nilainya
dibawah KKM.kalo gak punya malu bisa jadi,
e.
Males dan Ogah Ikut Remidi atau ngulang.
f.
Takut disaingi temen yang bodoh-oh
sorry, salah sebut harusnya kapasitasnya kita tahu dibawah kita sedikit- tapi
karena dia nyontek jadi kita ikut-ikut nyontek aja –gak rela-.
Agan dan Sista... Mulai
sekarang apapun alasanya gak usah nyontek deh, soalnya kalo nyontek tujuan dari
ujian itu sendiri jadi gak tercapai, buat ngecek seberapa tahu sih kita sama
materi yang lalu. Lebih lapang dada sama hasil kalo memang harus dibawah KKM
dan jadi yang gagah. So far so good
looh kalo kita praktekin jujur sama ujian kita. Kita bisa mempertanggung
jawabkan apa yang kita raih, misal Indeks Prestasi yang Cumloude, Rengking
1,2,3,4,5.
Ujian
itu kan buat tahu pemahaman kita, jadi ya terserah kita mau belajarnya kapan
dan gimana modelnya. Maya lebih suka belajar 1 minggu sebelum ujian bareng
sama Agan dan Sista. Karena kalo gak tahu kita bisa sharing, nah kalo gak bisa
semua kita bisa googling atau hubungi kakak tingkat. Bagi Agan dan Sista
yang suka belajar rutin itu Ok banget kok, tapi mungkin bagi kamu yang kayak maya
ikut beberapa organisasi sejak SMP, SMA sampai Kuliah ini, belum lagi kalo
ketambahan agenda di rumah yang juga masih ikut karang taruna sama ngajar TPA. Maupun
kamu yang sekolah disambil kerja, SKS = Sistem Kebut Seminggu kayak Maya ampuh
buat ditiru. Jangan diplesetin jadi SKS – Sistem Kebut Semalam/ Sejam loo
yaa... itu sih cuma cukup buat bikin contekan.
Agan dan Sista setiap habis kuliah, senin sampai kamis sekitar jam 2-9 malem
ngajar les juga. Jadi gak sempet kalo maya belajar rutin ehehehh –Alesan - .
Begini jadi pendapatku yang penting kita paham materi,dan ada pencapaian dari
diri sendiri kita mau paham berapa persen sih materi kemarin, jadi gak belajar rutin buat itu,yaa... sesuai
kebutuhan ajalah, toh melebihi dosis gak baik juga. Nah,,, ngerti bagian mana
yang mau lebih dipahami itu yang penting.
Dulu maya pernah
peringkat 1 zaman SD, SMP, SMA juga tapi pernah juga peringkat 14, kalo udah
gitu maya jadi nyalahin yang pada nyontek, maya gak suka sama orang nyontek,
karena nilainya jadi lebih bagus dari maya... Dendam deh jadinya wkwkwkk –gak
boleh ya Agan dan Sista- tapi Allah
tu gak tidur, Tuhan tahu sama usaha hambanya. Mungkin dulu maya tersingkir di
urutan bawah tapi sekarang maya ngajar les anak SD, SMP kelas 3 dan kemarin SMA
kelas 3... bisa nerangin lo... coba deh, kalo kita nyontek pasti gak hafal dan
ngertikan sama langkah-langkahnya pas ngerjain. Iyalah, kalo hafal sama ngerti ngapain
nyontek...???
Maya kebetulan sekarang
kuliah semester tujuh, IPK 3,5.... Pernah saya dapet IP 3,1 . So pas ujian
pingin jadinya idealisme gak nyontek dikubur aja, soalnya gak menguntungkan pas
saat itu. Tapi Agan dan Sista... ini ujian, bukan masalah untung rugi, memang
ujian = jualan, konsep nilai tinggi kita untung kalo nilai rendah kita rugi,
gak perlu di save ke memory otak kita ya Agan
dan Sista. Yang paling utama dan mulia adalah kita paham atau enggak sama
materi pelajaran kemarin. Selamat mencoba SKS
= Sistem Kebut Seminggu J JANGAN LUPA AJAK AGAN DAN SISTA Yang
lain ya ...
Student Government / pemerintahan mahasiswa
Diposting oleh
Unknown
on Selasa, 28 Oktober 2014
/
Comments: (0)
Student Government diartikan sebagai
pelembagaan kepentingan politik mahasiswa dalam format negara mahasiswa, namun
tidak sama dengan negara, dimana konsepnya tidak terlepas dari teori negara.
Kalau boleh disederhanakan maka student government adalah gerakan mahasiswa
yang dilembagakan.
Agaknya perlu diambil kesepakatan
bersama seperti apakah format negara mahasiswa itu. Ada beberapa variasi yang
bisa disampaikan mengenai hal ini. Pertama, student government merupakan bentuk
pemerintahan yang mengambilalih kekuasaan sehingga unsur-unsur kekuasaan dan
kekuatan negara akan dikuasai mahasiswa, hal ini tak lepas dari keprihatinan
semakin tidak jelasnya reformasi. Kemudian yang kedua student government diberi
kesempatan untuk menentukan kebijakan negara dengan masuk ke dalam sistem
kekuasaan namun tidak seluruhnya. Sedangkan yang ketiga student government
merupakan wadah gerakan mahasiswa itu sendiri yang di dalamnya mempunyai bentuk
sama atau mirip dengan bentuk negara. Yang terakhir inilah yang barang kali
menjadi entry point student government dalam patron reformasi. Selain dari
bentuk lembaga tersebut, juga perlu dipikirkan bentuk materiil, substansi dan
prinsip dasarnya.
Student government mempunyai paling
sedikit 5 prinsip dasar, yakni moralitas, intelektualitas, politis, independen
dan sejajar. Masing-masing perlu dikritisi untuk memperoleh gambaran yang ideal
tentang konsep yang sedang dibahas ini.
1. Student government berpatron pada gerakan moral.
Sebelum ide gerakan mahasiswa ini
kita kembangkan lebih jauh, agaknya kita perlu lebih bijaksana untuk becermin
pada diri kita sendiri dahulu. Gerakan mahasiswa, terlepas dari ideologinya,
dilahirkan dan dibesarkan oleh mahasiswa itu sendiri yang sedikit banyak
terpengaruh oleh suasana lingkungan dan latar belakang akademis. Dengan kata
lain, mahasiswa adalah unsur dari gerakan mahasiswa.
Secara umum masyarakat memandang
mahasiswa sebagai bagian kecil dari komunitas terdidik dari bangsa ini. Tapi
yang menggelikan tidak semua mahasiswa, namun cukup banyak, yang kurang
menyadari anugerah yang telah disandangnya.
Sebuah ironi ketika mahasiswa
meneriakkan slogan-slogan moralitas tatkala mahasiswa yang lain kelakuannya
tidak bermoral. Sex bebas, aborsi, pergaulan tanpa batas, narkoba, ayam kampus
dan tindak pidana adalah fenomena yang tidak bisa begitu saja dihilangkan dari
ingatan. Jika mahasiswa seperti ini yang diberi kesempatan memegang kendali,
apa jadinya?
2. Student government berpatron pada gerakan intelektual.
Gerakan mahasiswa yang berkarakter
intelektual memang diharapkan menghasilkan rumusan dan solusi konkret
permasalahan bangsa sesuai dengan kapasitas keilmuan yang dimiliki. Jika
harapan ini terlaksana maka sebuah kebahagiaan bagi masyarakat. Mahasiswa
menjadi bagian komunitas yang peduli terhadap rakyat yang miskin dan tertindas.
Konsepsi intelektual yang perlu
dikembangkan adalah konsep intelektual profetik. Konsep ini dapat
didefinisikan, (1). Gerakan Intelektual Profetik adalah gerakan yang meletakkan
keimanan sebagai ruh atas penjelajahan nalar akal, (2). Gerakan Intelektual
Profetik merupakan gerakan yang mengembalikan secara tulus dialektika wacana
pada prinsip-prinsip kemanusiaan yang universal (3). Gerakan Intelektual
Profetik adalah gerakan yang mempertemukan nalar akal dan nalar wahyu pada
usaha perjuangan perlawanan, pembebasan, pencerahan, dan pemberdayaan manusia
secara organik.
Dengan konsep ini, maka gerakan
mahasiswa akan menjadi patron bagi masyarakat untuk melakukan pencerahan dan
penyadaran. Namun celakanya, konsep pendidikan yang ditawarkan saat ini lebih
mementingkan kebutuhan pragmatis. Hasilnya adalah mahasiswa berlomba-lomba
untuk menyelesaikan studinya sebelum batas akhir yang seringkali membawa dampak
pada keengganan mahasiswa untuk ikut dalam pergumulan membicarakan masyarakat
yang teraniaya, apalagi, berorganisasi.
3. Student government merupakan gerakan politik.
Sebagai gerakan politik mempunyai
arti menjalankan fungsi kontrol (oposisi) terhadap kebijakan, baik kampus
maupun negara. Hal ini lebih berarti jika ada jalinan antar gerakan mahasiswa,
paling tidak jika ada isu/musuh bersama, biasanya mahasiswa bersatu. Turunnya
$oeharto pada tahun 1998 merupakan salah satu contoh betapa kuatnya gerakan
mahasiswa tatkala bersatu. Namun pasca lengsernya $oeharto, gerakan mahasiswa
tidak lagi mempunyai kesamaan terutama dalam hal strategi apa yang akan
digunakan dalam melaksanakan agenda reformasi.
Untuk mengokohkan peran politik
ekstra parlementer, student governement bisa menggunakan strategi: (1).
Mempengaruhi dan berupaya berpartisipasi dalam pengambilan kebijakan publik.
(2). Mengawasi dan memantau pelaksanaan kebijakan publik (3). Memberikan
penilaian dan advokasi terhadap pelaksanaan kebijakan publik.
4. Student government bersifat independen.
Independen mempunyai arti tidak
terpengaruh kepentingan kelompok tertentu terutama di luar mahasiswa. sejarah
Orde Lama memberikan pelajaran kepada kita bahwa partai politik pun ternyata
mempunyai kepentingan dengan menggarap mahasiswa. tidak heran jika pada masa
itu ada anggapan jika HMI adalah alat perjuangan Masyumi, NU dengan PMII-nya,
PNI dengan GMNI-nya, PKI dengan CGMI-nya.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa
ekspresi gerakan mahasiswa adalah ekspresi moral yang berdimensi politik, dan
ekspresi politik yang berdasar pada prinsip moral dan intelektual. Sebagai
gerakan politik yang berbasis moral, gerakan mahasiswa tidaklah berpolitik
pragmatis yang berorientasi kekuasaan baik bagi gerakan maupun kadernya.
Masa-masa awal Orde Baru pasca
tumbangnya Presiden Soekarno di beberapa lembaga formal intra kampus, seperti
di Universitas Indonesia telah terjadi pertentangan yang cukup hebat antara
aktivis-aktivis mahasiswa yang berhaluan independen dengan mereka yang
berafilisasi kepada lembvaga ekstra kampus. Hal ini baraangkali menjadi perdebatan
yang terus menerus mengenai peran dari lembaga-lembaga ekstra kampus ini.
5. Student government sejajar dengan pihak manapun.
Hal ini adalah sebuah keberanian
dari gerakan mahasiswa yang akan menjadi bahasa perjuangannya. Sehingga dengan
pihak manapun gerakan mahasiswa mempunyai hak dan kesempatan yang sama. Hal ini
membutuhkan keterlibatan mahasiswa secara luas. Namun, apa dikata, jika
ternyata mahasiswa—bahkan secara umum—bersikap apatis, masa bodoh terhadap
kondisi kampusnya. Perlu energi yang besar untuk merubah paradigma berfikir.
Sehingga untuk menghadapi pihak-pihak di luar maka mahasiswa harus mengatasi
kondisi internal mereka sendiri. Jadi membutuhkan energi dua kali.
Lima prinsip dasar ini merupakan
basis bagi pengembangan student governement di sebuah kampus, maupun jaringan
antar kampus. Dengan adanya proses internalisasi lima prinsip dasar ini, maka
gerakan mahasiswa dengan seluruh elemen yang dimilikinya, akan menjadi kekuatan
pressure group yang efektif terhadap decision maker, baik di kampus maupun
negara. Selain itu, kinerja lembaga di student government tersebut akan
mendapat arah yang jelas.
PROPOSAL KULIAH MAGANG DI BANK INDONESIA
Diposting oleh
Unknown
/
Comments: (0)
Bisa kuliah magang di BANK INDONESIA bisa jadi hal yang menarik nah, seperti yang saya lakukan, di pengalaman semester tiga lalu saya dengan tim membuat proposal pengajuan terlebbih dahulu kemudian menunggu konfirmasi dari pihak Bank Indonesia Solo. Konfirmasi bisa lama lo agan dan sista... dulu kami hampir enam bulan. Kemudian setelah tahu kapan jadwal kita untuk kuliah magang di BI , kami di bekali surat tugas dari Fakultas dan pembimbing kami. Kemudian Berangkat.. crita tentang kegiatan apa aja disana nanti ya... Tapi bagi yang berminat buat proposal pengajuan ini liat di alamat blog ku yang lama ini : http://mayatamiaryati.blogspot.com/2013/05/proposal-permohonan-kuliah-magang-kerja.html#more
dan akhir kegiatan kita buat laporan mungkin laporannya akan maya upload, kalo udah ketemu softhfilenya karena selama ini baru ketemu hardfilenya...
- So semoga bermanfaat -
dan akhir kegiatan kita buat laporan mungkin laporannya akan maya upload, kalo udah ketemu softhfilenya karena selama ini baru ketemu hardfilenya...
- So semoga bermanfaat -
PENOLAKAN TERHADAP PERUBAHAN
Diposting oleh
Unknown
on Senin, 27 Oktober 2014
/
Comments: (0)
Bila perubahan terjadi, para manajer dan karyawan
bereaksi baik secara positif maupun negatif. Bila terjadi perubahan manajer dan
karyawan cenderung mendukung perubahan bila diarahkan pada penyebab nyata suatu
masalah dan mereka tidak dirugikan. Bisa juga mereka bersikap netral.
Perubahan Organisasi merupakan
modifikasi substantif pada beberapa bagian organisasi. Perubahan itu dapat
melibatkan hampir semua aspek dari organisasi, seperti jadwal pekerjaan, dasar
untuk departementalisasi, rentang manajemen, mesin-mesin, rancangan organisasi,
dan sebagainya.
Alasan mendasar organisasi memerlukan perubahan adalah
karena sesuatu yang relevan bagi organisasi telah berubah, atau akan berubah.
Oleh sebab itu, organisasi tidak punya pilihan lain kecuali berubah juga.
Perubahan ini terjadi karena adanya dorongan untuk berubah, yang berasal dari:
1. Dorongan Eksternal
Dorongan eksternal
yang mendorong organisasi untuk mengadakan perubahan berasal dari lingkungan
umum organisasi. Adanya aturan baru dalam produksi dan persaingan, politik,
hukum baru, keputusan pengadilan, dan sebagainya akan mempengaruhi organisasi.
Disamping itu, berbagai dimensi seperti teknologi, ekonomi dan sosiokultural
juga mempengaruhi organisasi untuk melakukan perubahan.
2. Dorongan Internal
Pada dasarnya
dorongan internal berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Adanya revisi
strategi organisasi oleh manajemen puncak, akan menghasilkan perubahan
organisasi. Dorongan internal lainnya mungkin direfleksikan oleh dorongan
eksternal. Misalnya, sikap pekerja terhadap pekerjaannya akan bergeser, seiring
bergesernya nilai sosiokultural. Akibatnya mereka menuntut suatu perubahan
dalam jam kerja, atau perubahan kondisi kerja.
Dua Jenis Perubahan
Secara umum ada dua
jenis perubahan dalam organisasi.
1. Perubahan
Terencana
Perubahan terencana
adalah perubahan yang dirancang dan diimplementasikan secara berurutan dan
tepat waktu sebagai antisipasi dari peristiwa di masa mendatang.
2. Perubahan Reaktif
Perubahan reaktif
adalah suatu respon bertahap terhadap peristiwa ketika muncul.
Langkah-langkah komprehensif dalam proses perubahan
Ada tujuh langkah
komprehensif yang ditempuh dalam proses perubahan organisasi. Langkah-langkah
tersebut yaitu:
- Mengenali kebutuhan akan perubahan
- Menetapkan tujuan perubahan
- Mendiagnosis apa yang menyebabkan perlunya dilakukan perubahan
- Memilih teknik perubahan yang sesuai untuk mencapai tujuan
- Merencanakan implementasi untuk perubahan
- Mengimplementasikan perencanaan perubahan
- Mengevaluasi perubahan dan tindak lanjut
Penolakan terhadap
Perubahan
Sebuah manajemen
perubahan yang efektif harus mampu memahami penolakan yang sering kali
mengikuti perubahan. Ada beberapa hal yang menjadi alasan terjadinya penolakan
terhadap perubahan organisasi, yaitu:
- Ketidakpastian
- Kepentingan pribadi yang terancam
- Perbedaan persepsi
- Rasa kehilangan
Reaksi-reaksi
terhadap perubahan adalah sebagai berikut :
1. Orang mungkin menyangkal bahwa
perubahan sering terjadi. Bila ini terjadi organisasi
kemungkinan akan terus kehilangan efektivitasnya.
2. Orang mungkin mengabaikan
perubahan. Manajer menangguhkan keputusan dengan harapan bahwa masalah yang
terjadi akan hilang dengan sendirinya.
3. Orang mungkin akan menolak atau
mungkin menentang perubahan. Karena berbagai alasan manajer dan karyawan
4. Orang mungkin menerima
perubahan dan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
5. Orang
mungkin mengantisipasi perubahan dan merencanakannya, seperti yang banyak
dilakukan perusahaan-perusahaan progresif
Mengatasi
Penolakan terhadap Perubahan
Untuk
mengatasi penolakan terhadap perubahan yang terjadi dalam organisasi,
setidaknya ada beberapa teknik yang bisa diterapkan, yaitu:
- Partisipasi
- Pendidikan dan komunikasi
- Fasilitasi
- Analisis bidang kekuatan
Bidang-bidang
Perubahan Organisasi
Perubahan yang
terjadi dalam organisasi, setidaknya meliputi tiga bidang umum, yaitu:
- Struktur dan rancangan organisasi. Yang termasuk ke dalam bidang ini adalah rancangan pekerjaan, departementalisasi, hubungan pelaporan, distribusi otoritas, mekanisme koordinasi, struktur lini-staf, rancangan keseluruhan, budaya, manajemen sumber daya manusia
- Teknologi dan Operasi, meliputi teknologi informasi, peralatan, proses pekerjaan, urutan pekerjaan, sistem pengendalian
- Orang. Dalam hal ini yang dipengaruhi adalah kemampuan dan keterampilan, kinerja, persepsi, ekspektasi, sikap dan nilai.
Ada
tiga sumber penolakan terhadap perubahan yaitu :
1. Ketidak pastian
tentang akibat dan pengaruh perubahan.
2. Ketidak pastian untuk
melepaskan keuntungan-keuntungan yang ada.
3. Pengetahuan akan
kelemahan-kelemahan dalam perubahan yang diusulkan.
Alasan Utama Resistensi terhadap Perubahan
Resistensi atau
penolakan pada perubahan pada umumnya akan terjadi ketika ada sesuatu yang
mengancam ‘nilai’ seseorang atau individu. Ancaman tersebut bisa saja riel atau
sebenarnya hanya suatu persepsi saja. Dengan kata lain, ancaman ini bisa saja
muncul dari pemahaman yang memang benar atas perubahan yang terjadi atau
sebaliknya karena ketidakpahaman atas perubahan yang terjadi.
Berikut adalah
beberapa alasan utama orang melakukan perlawanan terhadap perubahan (dari
berbagai sumber):
§ Takut terhadap kemungkinan yang tidak diketahui.
Perubahan berimplikasi pada ketidakpastian, dan ketidakpastian adalah
sesuatu yang tidak memberikan kenyamanan. Ketidakpastian berarti keraguan atau
ketidaktahuan terhadap apa yang mungkin akan terjadi. Ini dapat menimbulkan
rasa takut, dan menolak perubahan menjadi tindakan yang dapat mengurangi rasa
takut itu.
§ Takut akan kegagalan.
Perubahan mungkin menuntut keterampilan dan kemampuan diluar
kapabilitasnya. Resistensi terhadap pendekatan/strategi baru kemudian muncul
karena orang mengetahui bagaimana operasionalisasinya, sementara mereka merasa
tidak memiliki keterampilan baru atau perilaku baru yang dituntut.
§ Tidak sepakat dengan kebutuhan akan perubahan.
Anggota organisasi merasa bahwa langkah yang baru adalah langkah yang salah
dan tidak masuk akal.
§ Takut kehilangan sesuatu yang bernilai baginya.
Setiap anggota organisasi tentu ingin mengetahui bagaimana dampak perubahan
pada mereka. Jika merasa yakin bahwa mereka akan kehilangan sesuatu sebagai
hasil dari penerapan perubahan, maka mereka akan menolak.
§ Enggan meninggalkan ‘wilayah’ yang sudah nyaman.
Seringkali orang merasa takut menuruti ‘keinginan’ melakukan hal baru
karena akan memaksa mereka keluar dari wilayah yang selama ini sudah nyaman.
Melakukan hal baru juga mengandung sejumlah risiko tentunya.
§ Keyakinan yang salah.
Tidak sedikit orang merasa yakin bahwa segala sesuatu akan selesai dengan
sendirinya, suatu saat, tanpa melakukan apapun. Sebenarnya hal demikian sekadar
untuk memudahkan diri sendiri dan menghindar dari risiko. Itu tindakan yang
sungguh bodoh!
§ Ketidakpahaman dan ketiadaan kepercayaan.
Anggota organisasi menolak perubahan ketika mereka tidak memahami
implikasinya dan menganggap bahwa perubahan bisa jadi hanya akan lebih banyak
membebani daripada apa yang dapat diperoleh. Situasi demikian terjadi apabila
tidak ada kepercayaan antara pihak yang mengusulkan perubahan dengan para
anggota organisasi.
§ Ketidakberdayaan (inertia).
Setiap organisasi bisa mengalami suatu kondisi ketidakberdayaan pada
tingkatan tertentu, dan karenanya mencoba mempertahankan status quo.
Perubahan memang membutuhkan upaya, bahkan seringkali upaya yang sangat serius,
dan kelelahan pun bisa terjadi.
Penanggulangan penolakan terhadap perubahan :
1. Pendidikan dan
komunikasi
Salah
satu cara untuk menanggulangi penolakan terhadap perubahan adalah sedini
mungkin menginformasikan perubahan-perubahan yang telah direncanakan dengan
alasan logis.
2. Partisipasi
dan keterlibatan
Penolakan
ini dapat dikurangi atau dihilangkan bila mereka yang potensial dilibatkan
dalam perancangan dan implementasi perubahan.
3. Kemudahan dan
dukungan
Cara
lainnya adalah manajer memberikan kemudahan dan dukungan kepada mereka yang
terlibat dalam proses perubahan.
4. Negosiasi dan
persetujuan
Contohnya
persetujuan serikat, memberikan kenaikan pesangon pensiun karyawan sebagai
pertukaran dengan penghentian kerja yang lebih dini.
5. Manipulasi dan
bekerja sama
Dilakukan
dengan memanipulasi kejadian-kejadian yang ada melalui pemberitaan informasi
secara selektif atau urutan kejadian dengan sengaja. Bisa juga bekerja sama
dengan orang kunci dalam suatu kelompok dalam pemberian perancangan proses
perubahan.
6. Paksaan
implisit dan eksplisit
Dilakukan
dengan ancaman PHK, penundaan promosi dan lain sebagainya, bisa juga
memindahkan ke ladang yang kering.