RSS

KUPU-KUPU KEZIA GRACE


Kezia Grace Dwi Pajana


Anak ini adalah murid les ku, dia sebenarnya pandai, memiliki bakat menyanyi, mewarna dan berbahasa inggris cuma agak sulit untuk mengatasi moodnya yang mudah berganti, wajar saya karena kini ia tinggal di kawasan yang sulit untuk menemukan teman bermain sebayannya sehingga waktunya lebih sering dihabiskan untuk menonton t.v, game, dan mengerjakan tugas sekolah. Sehingga  ia menyalurkan seluruh perasaannya hanya kepada sedikit orang, yaitu terhadap pengasuh, pembantu, orang tua, kakanya serta guru lesnya.

Ini juga saat kami membuat gambar dari perangkat paint


Gambar dari APLIKASI PAINT untuk anak-anak

Namanya juga anak-anak, suruh buat gambar bebas malah...
 bebas banget... look like abstrack...

Karya mudah dari aplikasi paint : SEMUT

Oleh : KEZIA GRACE DWIPAJANA ..6 TAHUN :)

PUISI MENUNGGU KASIH

Sekapur sirih tentang Tuhan kita, ingin menyegerakan kita bersama...
Bila memang ada kurangnya berusahalah...
Bagiku menjaga diri bukti cintaku pada-Nya,
Kesholehan ini bukan, yang membuat mu kagum...?
Aku akan menjaganya,
Sebelum cintaku pada mu, diperkenankan-Nya

Haruskah aku menunggu mu?
Karena ku tak mau menjadi fitnah mu..
Maka aku biasa-biasa saja pada mu..
Karena aku ingin tetap menjadi cerdas dan tegas
Maka ku ajukan kepastian pada mu...
Bukan ku tak punya mimpi untuk di raih...
Tapi sungguh kehadiran mu mengusik ku...
Bukan ku tak mau menunggu...
Tapi layak-kah mencintai sesuatu yang hanya seolah-olah..
Saling terikat...
Saling merasa...
Karena ikhtiar ku..
Aku ingin menjaga..
Agar yang Haq tak bercampur dengan yang batil...
Begitulah caraku mengagumi mu,
Tanpa harus dibenci Tuhan ku...


romansa abu-abu

Otonomi Daerah Sebagai Harapan Mengurangi Masalah Kemiskinan

Otonomi Daerah Sebagai Harapan Mengurangi
Masalah Kemiskinan
Oleh : Maya Tami Aryati
B 100 110 131 / Kelas G

Ketika disinggung masalah kemiskinan di indonesia, maka erat kaitanya dengan dengan kualitas hidup masyarakat pinggiran yang minim. Hal ini nampaknya menjadi masalah klasik di negeri yang kaya sumber daya alam ini. Ironi memang ketika kekayaan sumber daya alam di suatu negara tak dapat menjamin penduduknya menjadi mapan,atau setidaknya masyarakat mendapatkan angin segar tentang perbaikan kehidupan dari hasil pengelolaan sumber daya alam tersebut. 
Diadakanya sebuah sistem pengelolan sumber daya yang optimal serta mengurangi kemiskinan di indonesia merupakan tanggung jawab dari pemerintah. Di Indonesia sejak saat merdeka upaya untuk memperbaiki kualitas hidup sudah dimulai sehingga salah bila pemerintah selam ini di cap hanya tinggal diam dengan kondisi bangsa. Adapun perbaikan kualitas hidup yang ditempuh pemerintah melaui beberapa bidang yang menyangkut hal yang strategis bagi masyarakat umum diantaranya dengan peningkan sistem pendidikan, sistem pelayanan kesehatan juga sistem pemerintahan. Hal ini semacam sebagai tindakan pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan pula.
Secara umum kemiskinan dalam masyarakat tibul dari dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan sebab yang berasal dari masyarakat sendiri, umumnya masyarakat kurang memiliki kemampuan IPTEK, ketrampilan, etos kerja yang rendah, pengangguran. Namun faktor internal ini biasa dipicu dari faktor yang berasal dari luar atau eksternal yaitu dapat dari pihak penyelenggara pemerintahan, dan kebijkann pembangunan ekonomi yang salah.  Dalam kasus penyelenggara pemerintah misalnya, ketika para politisi tidak mampu menyelenggarakan politik yang bersih yang jauh dari kasus-kasus KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme). Mengapa demikian, karena apabila tidak mampu bersih maka akan menjadi matarantai kehancuran contoh saja korupsi dana pendidikan maka akan berpotensi pada pengurangan baik dari segi kualitas pendidikan yang akan dikembangkan maupun jumlah orang yang mendapatkan bagian guna menempuh sekolah gratis.

Untuk mencari jalan keluar faktor-faktor penyebab kemiskinan memang tidaklah mudah. Selalu terdapat keterkaitan antara satu dengan yang lain, seperti kemiskinan dipicu karena minimnya pendapatan, minim pendapatan sebab lapangan kerja tidak memadai,untuk memadai maka diperlukan pembangunan didalam sektor ekonomi dst. 
Pemerintah sendiri dari segi pendidikan memberikan solusi dari keterbatasan IPTEK masyarakat, dengan berfokus kepada program wajib belajar sembilan tahun yang bermula di era Presiden Soeharto, harapanya dari sistem pendidikan formal inilah masyarakat dapat memperbaiki pengetahuan tentang IPTEK, bahkan menambah ketrampilan juga memeperbaiki etos kerja. Sedang dalam bidang kesehatan dibentuklah PUSKESMAS atau pusat kesehatan masyarakat yang melingkupi suatu kecamatan serta PUSYANDU (pusat kesehatan terpadu ) yang berada di melingkupi sebuah desa dan bertempat di desa setempat. Sedangkan dalam sistem pemerintah adanya sistem otonomi daerah pada tahun 1999. Dari ketiganya memiliki tujuan agar rakyat lebih mudah menjangkau pos-pos fital guna menjangkau permasalahan masyarakat agar kualitas hidup lebih baik sehingga kemiskinan berkurang.
Persoalan mengenai Otonomi Daerah menarik antusiasme masyarakat Indonesia sehingga tidak kalah populernya dengan masalah yang muncul di era 1999 an diantaranya kita ingat kasus skandal bulog dan bruney, pencarian tomi suharto, dan kasus Bank Indonesia. Agenda otonomi daerah pada masa 1999 an merupakan agenda tingkat nasional yang sangat penting, sebab agenda tersebut menjadi salah satu harapan jalan keluar dari masalah bangsa yang semakin kompleks dan tidak jelas arahnya. Dengan ditandai berlakunya undang-undang No 22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah, media masa dan berbagai kelompok masyarakat tiada hari tanpa pembicaraan tentang otonomi daerah ini.
Otonomi Daerah sendiri merupakan sistem pemerintahan dengan cara menghidupkan hak, wewenang dan kewajiban kepada wilayah otonom guna mengatur urusan pemerintahanya sendiri untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaran pemerintah dalam rangka mensejakterakan masyarakat serta pelaksanaanya sesuai dengan Peraturan perundang –undangan yang berlaku. Makna pemerintahan sendiri menurut seorang ilmuan politik bernama Karl W Deutsh, mengumpakan bahwa sistem pemerintahan menyerupai sebuah kegiatan berlayar di samudra yang luas.
Kepala pemerintahan atau kepala eksekutif menjadi kapten. Kapten di sini memiliki beberapa tugas daintaranya kepala eksekutif harus menjadi kapten itu sendiri. Kapten harus mengetahui lingkungan yang ada disekitar kapalnya dan tahu kekuatan kapalnya. Serta seorang kapten kapal harus melakukan komunikasi dengan baik dengan pengaturan lalu lintas pelayaran dengan kapten kapal yang lain harus mampu berkomunikasi dengan seluruh awak kapal dari mualim atau tingkat tertinggi sampai ke tukang masak atau buruh / masyarakat miskin. Semakin dekat kapten dengan awak kapalnya maka ia akan mengetahui lebih sepesifik permasalahan dan kelebihan dari masing-masing bagian awak kapal.
Begitu pula dengan Otonomi Daerah yang merupakan sistem yang menghendaki desentralisasi kekuasaan pemerintahan. Ketika pemerintahan lebih dekat dengan rakyat dan mampu mengubah pandangan bahwa tidak selamanya sebuah sistem selalu bersifat terpusat, melainkan membangun sistem dengan masyarakatnya partisipatiflah yang akan mampu menanggulangi kemiskinan secara efektif dan efisien. Sebab masyarakat maupun pemerintah lokal lebih tahu akan potensi sumber daya yang dimiliki, kebutuhan apa saja yang perlu dipenuhi terlebih dahulu di wilayah otonom tersebut dan kebijakan yang sesuai yang perlu diambil guna menjalankan pemerintahan di daerah otonom tersebut.
Menjadi penting pula ketika dalam otonomi daerah membagi area-area potensial yang dapat menjadi penggerak perekonomian daerah, yang dapat terdiri dari dua atau lebih cluster. Setiap area dan cluster diberi nama sesuai dengan potensinya masing-masing. Pembagian area ini disebut Zona Pengambangan Ekonomi Daerah (ZPED) pola ini bertujuan untuk membangun setiap daerah otonom sesuai dengan potensi inti, menciptakan proses pembangunan ekonomi yang terstruktur , terarah dan berkesinambungan juga memebrikan kesepatan pemerintahan dibawah wilayah daerah otonom seperti kelurahan dan kecamatan sebagai sentral ekonomi daerah.
Hal demikian sesuai dengan strategi pembangunan berwawasan lokal dengan menolak perlakuan yang sama dalam pembangunan daerah yang dikembangkan oleh beberapa ahli ekonomi regional.


GAMBAR PAINT KEZIA / 6 TAHUN with ME

SOUND THE SHEEP..
AYAM DAN ANAK AYAM..

TIKUS IMUT

CAPUNG 

CARA MEMULAI BUDAYA LITERASI ?? BUAT REMAJA yang suka F.B an.

Egois memang... jika hanya menulis tentang diri sendiri.. aku dan ke-Akuan ku, Tapi setidaknya dari yang ditulis ini jadi pelajaran bagi yang lain... Bagi yang mau mengambil hikmah... Yaa Itu termasuk orang-orang yang berfikir -kata Qur'an-

anya harus belajar sistem kebut semalam juga perlu diperkuat pegangannya pada tali Allah SWT "Hubungi teman-teman kaliyan yang pinter, cerdas dan baik untuk ngajarin pra ujian, karena pinter aja nggak cukup!! Karena yang pinter itu cm bisa makek kepinteranya untuk dirinya sendiri.. Perllu ditambah Cerdas biar bisa sharing ilmu ketemen-temenya... Eeeitts... Sampai dicerdas aja jg nggak cukup!! Kata kuncinya dia Haarus baik.. Baik hati untuk ngajarin orang-orang kayak kamu hehehehe piiisss. Dan buat yang ngajarin jgn takut kalo bakal kesaingin temenya, seenggaknya dengan kamu ngajari temen ku, kamu punya banyak keuntungan :
1. Menarik seseorang dari jaman kebodohan ke jaman yang terang benderang. hohoho
2. Dapet Pahala
3. Star belajar duluan
4. Riview materi
5. Keliatan baik, cerdas, perlakuan khusus,,, dan pujian -itu nilai probabilitasnya = 1 -
6. Dan dapet koreksi kalo memang salah rumus (krn bs fatal kalo dipakek  pas ujian)
7. Emmmmttt apalagi ya... ok, sikap yakin bisa ngerjain.


Ok kembali lagi ke pas ujian. Usahain nggak nyontek. Isi yang paling gampang menurutmu, jangan menurut orang lain looo yaaa...Setelah ujian, cap cusss keluar dan tawakal aja... gak usah diliatin mulu soal ujian mu... karena waktu nggak mungkin mengubah lembar jawab mu yang udah dikumpulin, :) ya to... Apalagi marah-marah ma dosen yang nunggu ujian , cuma bakal nambahin dosa aja... Simpelnya Siap-siap buat materi besok, kali hari ini blm maksimal , maksimalin besok... Ok...
-بسم الله الرحمن الرحيم-
Tentunya kebanyakan kita pernah atau sering mendengar khatib atau penceramah menyampaikan sebuah hadits nabi yang berbunyi seperti ini:

“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kenarin maka termasuk orang-orang yang terlaknat

UJIAN SEBENARNYA BUAT APA SIH...???

Ujian... Satu kata yang familiar banget sama anak-anak yang sekolah. Ujian dari berbagai pendapat yang maya tangkep diantaranya bertujuan untuk:
1.                   Mengetahui seberapa paham kita sama suatu materi.
2.                   Untuk mengetahui seberapa layak murid masuk kejenjang yang lebih tinggi.
3.                   Buat tahu siapa yang paling pinter dikelas.
4.                   Biar siswanya belajar lebih giat.
5.                   Kalo gak ujian gak kayak sekolah... Uuupsss
Jadi intinya dari sekian banyak tujuan ujian adalah yang nomer satu.. Kita paham sama materi apa kagak... !!!
Nah menguak dari budaya ujian yang selama ini pernah maya alami .... kita dibisakan dengan diwajibkan melampau KKM = batas minimal lulus. So jadilah jiwa-jiwa pencontek itu muncul dari sanubari kita, agar bisa lulus KKM. kadang gak cuma Agan dan Sista kita yang nyontek, kita sendiri juga pernah jadi pelaku. –emmmttt tapi kalo ada yang selama hidupnya gak nyontek ujian MAYA acungi jempol deh plus minta TANDA TANGAN nya hehehe-
Oke, back to the topic.. Tau dong alasan klasik pecontek tu apa.... ??? N.I.L.A.I B.A.G.U.S , dengan begitu ia akan mendapatkan kemujurun diantaranya lepas dari kemalangan anak yang nilainya jelek yang kudu nanggung perihnya:
a.                        Dikatain sama gurunya anak bodoh,atau
b.                       Gurunya suka banding-baningin.
c.                        Takut gak lulus. kalo gak takut,
d.                      Malu kalo disebutin yang nilainya dibawah KKM.kalo gak punya malu bisa jadi,
e.                       Males dan Ogah Ikut Remidi atau ngulang.
f.                        Takut disaingi temen yang bodoh-oh sorry, salah sebut harusnya kapasitasnya kita tahu dibawah kita sedikit- tapi karena dia nyontek jadi kita ikut-ikut nyontek aja –gak rela-.
Agan dan Sista... Mulai sekarang apapun alasanya gak usah nyontek deh, soalnya kalo nyontek tujuan dari ujian itu sendiri jadi gak tercapai, buat ngecek seberapa tahu sih kita sama materi yang lalu. Lebih lapang dada sama hasil kalo memang harus dibawah KKM dan jadi yang gagah. So far so good looh kalo kita praktekin jujur sama ujian kita. Kita bisa mempertanggung jawabkan apa yang kita raih, misal Indeks Prestasi yang Cumloude, Rengking 1,2,3,4,5.
Ujian itu kan buat tahu pemahaman kita, jadi ya terserah kita mau belajarnya kapan dan gimana modelnya. Maya lebih suka belajar 1 minggu sebelum ujian bareng sama Agan dan Sista. Karena kalo gak tahu kita bisa sharing, nah kalo gak bisa semua kita bisa googling atau hubungi kakak tingkat. Bagi Agan dan Sista yang suka belajar rutin itu Ok banget kok, tapi mungkin bagi kamu yang kayak maya ikut beberapa organisasi sejak SMP, SMA sampai Kuliah ini, belum lagi kalo ketambahan agenda di rumah yang juga masih ikut karang taruna sama ngajar TPA. Maupun kamu yang sekolah disambil kerja, SKS = Sistem Kebut Seminggu kayak Maya ampuh buat ditiru. Jangan diplesetin jadi SKS – Sistem Kebut Semalam/ Sejam loo yaa... itu sih cuma cukup buat bikin contekan. Agan dan Sista setiap habis kuliah, senin sampai kamis sekitar jam 2-9 malem ngajar les juga. Jadi gak sempet kalo maya belajar rutin ehehehh –Alesan - . Begini jadi pendapatku yang penting kita paham materi,dan ada pencapaian dari diri sendiri kita mau paham berapa persen sih materi kemarin,  jadi gak belajar rutin buat itu,yaa... sesuai kebutuhan ajalah, toh melebihi dosis gak baik juga. Nah,,, ngerti bagian mana yang mau lebih dipahami itu yang penting.
Dulu maya pernah peringkat 1 zaman SD, SMP, SMA juga tapi pernah juga peringkat 14, kalo udah gitu maya jadi nyalahin yang pada nyontek, maya gak suka sama orang nyontek, karena nilainya jadi lebih bagus dari maya... Dendam deh jadinya wkwkwkk –gak boleh ya Agan dan Sista- tapi Allah tu gak tidur, Tuhan tahu sama usaha hambanya. Mungkin dulu maya tersingkir di urutan bawah tapi sekarang maya ngajar les anak SD, SMP kelas 3 dan kemarin SMA kelas 3... bisa nerangin lo... coba deh, kalo kita nyontek pasti gak hafal dan ngertikan sama langkah-langkahnya pas ngerjain. Iyalah, kalo hafal sama ngerti ngapain nyontek...???

Maya kebetulan sekarang kuliah semester tujuh, IPK 3,5.... Pernah saya dapet IP 3,1 . So pas ujian pingin jadinya idealisme gak nyontek dikubur aja, soalnya gak menguntungkan pas saat itu. Tapi Agan dan Sista... ini ujian, bukan masalah untung rugi, memang ujian = jualan, konsep nilai tinggi kita untung kalo nilai rendah kita rugi, gak perlu di save ke memory otak kita ya Agan dan Sista. Yang paling utama dan mulia adalah kita paham atau enggak sama materi pelajaran kemarin. Selamat mencoba SKS = Sistem Kebut Seminggu J JANGAN LUPA AJAK AGAN DAN SISTA Yang lain ya ...  

Student Government / pemerintahan mahasiswa

Student Government diartikan sebagai pelembagaan kepentingan politik mahasiswa dalam format negara mahasiswa, namun tidak sama dengan negara, dimana konsepnya tidak terlepas dari teori negara. Kalau boleh disederhanakan maka student government adalah gerakan mahasiswa yang dilembagakan.
Agaknya perlu diambil kesepakatan bersama seperti apakah format negara mahasiswa itu. Ada beberapa variasi yang bisa disampaikan mengenai hal ini. Pertama, student government merupakan bentuk pemerintahan yang mengambilalih kekuasaan sehingga unsur-unsur kekuasaan dan kekuatan negara akan dikuasai mahasiswa, hal ini tak lepas dari keprihatinan semakin tidak jelasnya reformasi. Kemudian yang kedua student government diberi kesempatan untuk menentukan kebijakan negara dengan masuk ke dalam sistem kekuasaan namun tidak seluruhnya. Sedangkan yang ketiga student government merupakan wadah gerakan mahasiswa itu sendiri yang di dalamnya mempunyai bentuk sama atau mirip dengan bentuk negara. Yang terakhir inilah yang barang kali menjadi entry point student government dalam patron reformasi. Selain dari bentuk lembaga tersebut, juga perlu dipikirkan bentuk materiil, substansi dan prinsip dasarnya.
Student government mempunyai paling sedikit 5 prinsip dasar, yakni moralitas, intelektualitas, politis, independen dan sejajar. Masing-masing perlu dikritisi untuk memperoleh gambaran yang ideal tentang konsep yang sedang dibahas ini.
1. Student government berpatron pada gerakan moral.
Sebelum ide gerakan mahasiswa ini kita kembangkan lebih jauh, agaknya kita perlu lebih bijaksana untuk becermin pada diri kita sendiri dahulu. Gerakan mahasiswa, terlepas dari ideologinya, dilahirkan dan dibesarkan oleh mahasiswa itu sendiri yang sedikit banyak terpengaruh oleh suasana lingkungan dan latar belakang akademis. Dengan kata lain, mahasiswa adalah unsur dari gerakan mahasiswa.
Secara umum masyarakat memandang mahasiswa sebagai bagian kecil dari komunitas terdidik dari bangsa ini. Tapi yang menggelikan tidak semua mahasiswa, namun cukup banyak, yang kurang menyadari anugerah yang telah disandangnya.
Sebuah ironi ketika mahasiswa meneriakkan slogan-slogan moralitas tatkala mahasiswa yang lain kelakuannya tidak bermoral. Sex bebas, aborsi, pergaulan tanpa batas, narkoba, ayam kampus dan tindak pidana adalah fenomena yang tidak bisa begitu saja dihilangkan dari ingatan. Jika mahasiswa seperti ini yang diberi kesempatan memegang kendali, apa jadinya?
2. Student government berpatron pada gerakan intelektual.
Gerakan mahasiswa yang berkarakter intelektual memang diharapkan menghasilkan rumusan dan solusi konkret permasalahan bangsa sesuai dengan kapasitas keilmuan yang dimiliki. Jika harapan ini terlaksana maka sebuah kebahagiaan bagi masyarakat. Mahasiswa menjadi bagian komunitas yang peduli terhadap rakyat yang miskin dan tertindas.
Konsepsi intelektual yang perlu dikembangkan adalah konsep intelektual profetik. Konsep ini dapat didefinisikan, (1). Gerakan Intelektual Profetik adalah gerakan yang meletakkan keimanan sebagai ruh atas penjelajahan nalar akal, (2). Gerakan Intelektual Profetik merupakan gerakan yang mengembalikan secara tulus dialektika wacana pada prinsip-prinsip kemanusiaan yang universal (3). Gerakan Intelektual Profetik adalah gerakan yang mempertemukan nalar akal dan nalar wahyu pada usaha perjuangan perlawanan, pembebasan, pencerahan, dan pemberdayaan manusia secara organik.
Dengan konsep ini, maka gerakan mahasiswa akan menjadi patron bagi masyarakat untuk melakukan pencerahan dan penyadaran. Namun celakanya, konsep pendidikan yang ditawarkan saat ini lebih mementingkan kebutuhan pragmatis. Hasilnya adalah mahasiswa berlomba-lomba untuk menyelesaikan studinya sebelum batas akhir yang seringkali membawa dampak pada keengganan mahasiswa untuk ikut dalam pergumulan membicarakan masyarakat yang teraniaya, apalagi, berorganisasi.
3. Student government merupakan gerakan politik.
Sebagai gerakan politik mempunyai arti menjalankan fungsi kontrol (oposisi) terhadap kebijakan, baik kampus maupun negara. Hal ini lebih berarti jika ada jalinan antar gerakan mahasiswa, paling tidak jika ada isu/musuh bersama, biasanya mahasiswa bersatu. Turunnya $oeharto pada tahun 1998 merupakan salah satu contoh betapa kuatnya gerakan mahasiswa tatkala bersatu. Namun pasca lengsernya $oeharto, gerakan mahasiswa tidak lagi mempunyai kesamaan terutama dalam hal strategi apa yang akan digunakan dalam melaksanakan agenda reformasi.
Untuk mengokohkan peran politik ekstra parlementer, student governement bisa menggunakan strategi: (1). Mempengaruhi dan berupaya berpartisipasi dalam pengambilan kebijakan publik. (2). Mengawasi dan memantau pelaksanaan kebijakan publik (3). Memberikan penilaian dan advokasi terhadap pelaksanaan kebijakan publik.
4. Student government bersifat independen.
Independen mempunyai arti tidak terpengaruh kepentingan kelompok tertentu terutama di luar mahasiswa. sejarah Orde Lama memberikan pelajaran kepada kita bahwa partai politik pun ternyata mempunyai kepentingan dengan menggarap mahasiswa. tidak heran jika pada masa itu ada anggapan jika HMI adalah alat perjuangan Masyumi, NU dengan PMII-nya, PNI dengan GMNI-nya, PKI dengan CGMI-nya.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa ekspresi gerakan mahasiswa adalah ekspresi moral yang berdimensi politik, dan ekspresi politik yang berdasar pada prinsip moral dan intelektual. Sebagai gerakan politik yang berbasis moral, gerakan mahasiswa tidaklah berpolitik pragmatis yang berorientasi kekuasaan baik bagi gerakan maupun kadernya.
Masa-masa awal Orde Baru pasca tumbangnya Presiden Soekarno di beberapa lembaga formal intra kampus, seperti di Universitas Indonesia telah terjadi pertentangan yang cukup hebat antara aktivis-aktivis mahasiswa yang berhaluan independen dengan mereka yang berafilisasi kepada lembvaga ekstra kampus. Hal ini baraangkali menjadi perdebatan yang terus menerus mengenai peran dari lembaga-lembaga ekstra kampus ini.
5. Student government sejajar dengan pihak manapun.
Hal ini adalah sebuah keberanian dari gerakan mahasiswa yang akan menjadi bahasa perjuangannya. Sehingga dengan pihak manapun gerakan mahasiswa mempunyai hak dan kesempatan yang sama. Hal ini membutuhkan keterlibatan mahasiswa secara luas. Namun, apa dikata, jika ternyata mahasiswa—bahkan secara umum—bersikap apatis, masa bodoh terhadap kondisi kampusnya. Perlu energi yang besar untuk merubah paradigma berfikir. Sehingga untuk menghadapi pihak-pihak di luar maka mahasiswa harus mengatasi kondisi internal mereka sendiri. Jadi membutuhkan energi dua kali.
Lima prinsip dasar ini merupakan basis bagi pengembangan student governement di sebuah kampus, maupun jaringan antar kampus. Dengan adanya proses internalisasi lima prinsip dasar ini, maka gerakan mahasiswa dengan seluruh elemen yang dimilikinya, akan menjadi kekuatan pressure group yang efektif terhadap decision maker, baik di kampus maupun negara. Selain itu, kinerja lembaga di student government tersebut akan mendapat arah yang jelas.

PROPOSAL KULIAH MAGANG DI BANK INDONESIA

Bisa kuliah magang di BANK INDONESIA bisa jadi hal yang menarik nah, seperti yang saya lakukan, di pengalaman semester tiga lalu saya dengan tim membuat proposal pengajuan terlebbih dahulu kemudian menunggu konfirmasi dari pihak Bank Indonesia Solo. Konfirmasi bisa lama lo agan dan sista... dulu kami hampir enam bulan. Kemudian setelah tahu kapan jadwal kita untuk kuliah magang di BI , kami di bekali surat tugas dari Fakultas dan pembimbing kami. Kemudian Berangkat.. crita tentang kegiatan apa aja disana nanti ya... Tapi bagi yang berminat buat proposal pengajuan ini liat di alamat blog ku yang lama ini  : http://mayatamiaryati.blogspot.com/2013/05/proposal-permohonan-kuliah-magang-kerja.html#more
dan akhir kegiatan kita buat laporan mungkin laporannya akan maya upload, kalo udah ketemu softhfilenya karena selama ini baru ketemu hardfilenya...
- So semoga bermanfaat -

PENOLAKAN TERHADAP PERUBAHAN

     Bila perubahan terjadi, para manajer dan karyawan bereaksi baik secara positif maupun negatif. Bila terjadi perubahan manajer dan karyawan cenderung mendukung perubahan bila diarahkan pada penyebab nyata suatu masalah dan mereka tidak dirugikan. Bisa juga mereka bersikap netral.
      Perubahan Organisasi merupakan modifikasi substantif pada beberapa bagian organisasi. Perubahan itu dapat melibatkan hampir semua aspek dari organisasi, seperti jadwal pekerjaan, dasar untuk departementalisasi, rentang manajemen, mesin-mesin, rancangan organisasi, dan sebagainya.
      Alasan mendasar organisasi memerlukan perubahan adalah karena sesuatu yang relevan bagi organisasi telah berubah, atau akan berubah. Oleh sebab itu, organisasi tidak punya pilihan lain kecuali berubah juga. Perubahan ini terjadi karena adanya dorongan untuk berubah, yang berasal dari:
1. Dorongan Eksternal
Dorongan eksternal yang mendorong organisasi untuk mengadakan perubahan berasal dari lingkungan umum organisasi. Adanya aturan baru dalam produksi dan persaingan, politik, hukum baru, keputusan pengadilan, dan sebagainya akan mempengaruhi organisasi. Disamping itu, berbagai dimensi seperti teknologi, ekonomi dan sosiokultural juga mempengaruhi organisasi untuk melakukan perubahan.
2. Dorongan Internal
Pada dasarnya dorongan internal berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Adanya revisi strategi organisasi oleh manajemen puncak, akan menghasilkan perubahan organisasi. Dorongan internal lainnya mungkin direfleksikan oleh dorongan eksternal. Misalnya, sikap pekerja terhadap pekerjaannya akan bergeser, seiring bergesernya nilai sosiokultural. Akibatnya mereka menuntut suatu perubahan dalam jam kerja, atau perubahan kondisi kerja.


Dua Jenis Perubahan
Secara umum ada dua jenis perubahan dalam organisasi.
1. Perubahan Terencana
Perubahan terencana adalah perubahan yang dirancang dan diimplementasikan secara berurutan dan tepat waktu sebagai antisipasi dari peristiwa di masa mendatang.
2. Perubahan Reaktif
Perubahan reaktif adalah suatu respon bertahap terhadap peristiwa ketika muncul.
Langkah-langkah komprehensif dalam proses perubahan
Ada tujuh langkah komprehensif yang ditempuh dalam proses perubahan organisasi. Langkah-langkah tersebut yaitu:
  1. Mengenali kebutuhan akan perubahan
  2. Menetapkan tujuan perubahan
  3. Mendiagnosis apa yang menyebabkan perlunya dilakukan perubahan
  4. Memilih teknik perubahan yang sesuai untuk mencapai tujuan
  5. Merencanakan implementasi untuk perubahan
  6. Mengimplementasikan perencanaan perubahan
  7. Mengevaluasi perubahan dan tindak lanjut
Penolakan terhadap Perubahan
Sebuah manajemen perubahan yang efektif harus mampu memahami penolakan yang sering kali mengikuti perubahan. Ada beberapa hal yang menjadi alasan terjadinya penolakan terhadap perubahan organisasi, yaitu:
  1. Ketidakpastian
  2. Kepentingan pribadi yang terancam
  3. Perbedaan persepsi
  4. Rasa kehilangan

            Reaksi-reaksi terhadap perubahan adalah sebagai berikut :
1.   Orang mungkin menyangkal bahwa perubahan sering terjadi. Bila ini terjadi     organisasi kemungkinan akan terus kehilangan efektivitasnya.
2.    Orang mungkin mengabaikan perubahan. Manajer menangguhkan keputusan dengan harapan bahwa masalah yang terjadi akan hilang dengan sendirinya.
3.    Orang mungkin akan menolak atau mungkin menentang perubahan. Karena berbagai alasan manajer dan karyawan
4.     Orang mungkin menerima perubahan dan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
5.     Orang mungkin mengantisipasi perubahan dan merencanakannya, seperti yang banyak dilakukan perusahaan-perusahaan progresif
Mengatasi Penolakan terhadap Perubahan
Untuk mengatasi penolakan terhadap perubahan yang terjadi dalam organisasi, setidaknya ada beberapa teknik yang bisa diterapkan, yaitu:
  1. Partisipasi
  2. Pendidikan dan komunikasi
  3. Fasilitasi
  4. Analisis bidang kekuatan
Bidang-bidang Perubahan Organisasi
Perubahan yang terjadi dalam organisasi, setidaknya meliputi tiga bidang umum, yaitu:
  1. Struktur dan rancangan organisasi. Yang termasuk ke dalam bidang ini adalah rancangan pekerjaan, departementalisasi, hubungan pelaporan, distribusi otoritas, mekanisme koordinasi, struktur lini-staf, rancangan keseluruhan, budaya, manajemen sumber daya manusia
  2. Teknologi dan Operasi, meliputi teknologi informasi, peralatan, proses pekerjaan, urutan pekerjaan, sistem pengendalian
  3. Orang. Dalam hal ini yang dipengaruhi adalah kemampuan dan keterampilan, kinerja, persepsi, ekspektasi, sikap dan nilai.
Ada tiga sumber penolakan terhadap perubahan yaitu :
1.      Ketidak pastian tentang akibat dan pengaruh perubahan.
2.      Ketidak pastian untuk melepaskan keuntungan-keuntungan yang ada.
3.      Pengetahuan akan kelemahan-kelemahan dalam perubahan yang diusulkan.

Alasan Utama Resistensi terhadap Perubahan
Resistensi atau penolakan pada perubahan pada umumnya akan terjadi ketika ada sesuatu yang mengancam ‘nilai’ seseorang atau individu. Ancaman tersebut bisa saja riel atau sebenarnya hanya suatu persepsi saja. Dengan kata lain, ancaman ini bisa saja muncul dari pemahaman yang memang benar atas perubahan yang terjadi atau sebaliknya karena ketidakpahaman atas perubahan yang terjadi.
 Berikut adalah beberapa alasan utama orang melakukan perlawanan terhadap perubahan (dari berbagai sumber):
§  Takut terhadap kemungkinan yang tidak diketahui.
Perubahan berimplikasi pada ketidakpastian, dan ketidakpastian adalah sesuatu yang tidak memberikan kenyamanan. Ketidakpastian berarti keraguan atau ketidaktahuan terhadap apa yang mungkin akan terjadi. Ini dapat menimbulkan rasa takut, dan menolak perubahan menjadi tindakan yang dapat mengurangi rasa takut itu.
§  Takut akan kegagalan.
Perubahan mungkin menuntut keterampilan dan kemampuan diluar kapabilitasnya. Resistensi terhadap pendekatan/strategi baru kemudian muncul karena orang mengetahui bagaimana operasionalisasinya, sementara mereka merasa tidak memiliki keterampilan baru atau perilaku baru yang dituntut.
§  Tidak sepakat dengan kebutuhan akan perubahan.
Anggota organisasi merasa bahwa langkah yang baru adalah langkah yang salah dan tidak masuk akal.
§  Takut kehilangan sesuatu yang bernilai baginya.
Setiap anggota organisasi tentu ingin mengetahui bagaimana dampak perubahan pada mereka. Jika merasa yakin bahwa mereka akan kehilangan sesuatu sebagai hasil dari penerapan perubahan, maka mereka akan menolak.
§  Enggan meninggalkan ‘wilayah’ yang sudah nyaman.
Seringkali orang merasa takut menuruti ‘keinginan’ melakukan hal baru karena akan memaksa mereka keluar dari wilayah yang selama ini sudah nyaman. Melakukan hal baru juga mengandung sejumlah risiko tentunya.
§  Keyakinan yang salah.
Tidak sedikit orang merasa yakin bahwa segala sesuatu akan selesai dengan sendirinya, suatu saat, tanpa melakukan apapun. Sebenarnya hal demikian sekadar untuk memudahkan diri sendiri dan menghindar dari risiko. Itu tindakan yang sungguh bodoh!
§  Ketidakpahaman dan ketiadaan kepercayaan.
Anggota organisasi menolak perubahan ketika mereka tidak memahami implikasinya dan menganggap bahwa perubahan bisa jadi hanya akan lebih banyak membebani daripada apa yang dapat diperoleh. Situasi demikian terjadi apabila tidak ada kepercayaan antara pihak yang mengusulkan perubahan dengan para anggota organisasi.
§  Ketidakberdayaan (inertia).
Setiap organisasi bisa mengalami suatu kondisi ketidakberdayaan pada tingkatan tertentu, dan karenanya mencoba mempertahankan status quo. Perubahan memang membutuhkan upaya, bahkan seringkali upaya yang sangat serius, dan kelelahan pun bisa terjadi.

Penanggulangan penolakan terhadap perubahan :
1.      Pendidikan dan komunikasi
Salah satu cara untuk menanggulangi penolakan terhadap perubahan adalah sedini mungkin menginformasikan perubahan-perubahan yang telah direncanakan dengan alasan logis.
2.      Partisipasi dan keterlibatan
Penolakan ini dapat dikurangi atau dihilangkan bila mereka yang potensial dilibatkan dalam perancangan dan implementasi perubahan.
3.      Kemudahan dan dukungan
Cara lainnya adalah manajer memberikan kemudahan dan dukungan kepada mereka yang terlibat dalam proses perubahan.


4.      Negosiasi dan persetujuan
Contohnya persetujuan serikat, memberikan kenaikan pesangon pensiun karyawan sebagai pertukaran dengan penghentian kerja yang lebih dini.
5.      Manipulasi dan bekerja sama
Dilakukan dengan memanipulasi kejadian-kejadian yang ada melalui pemberitaan informasi secara selektif atau urutan kejadian dengan sengaja. Bisa juga bekerja sama dengan orang kunci dalam suatu kelompok dalam pemberian perancangan proses perubahan.
6.      Paksaan implisit dan eksplisit
Dilakukan dengan ancaman PHK, penundaan promosi dan lain sebagainya, bisa juga memindahkan ke ladang yang kering.