RSS

Helen Keller : Aktivis Tuna Rungu Wicara dan guru yang tak berputus asa

Ketika guru hellen putus asa, mengajar muridnya yang tuli dan buta serta suka mengamuk, mungkin tak akan ada Helen Keller si Buta dan Tuli yang bermanfaat bagi sesamanya pada saat ini....

 Tapi Siapa yang tak pernah putus asa...? Saya pun pernah, bahkan saat saya menulis terjemahan artikel Hellan saat ini, saya sedang putus asa mengerjakan thesis S1 (Skripsi saya) ... tapi beruntung kemarin saya sempat bertemu sahabat saya dan melihat film The Miracle Worker keluaran tahun 2000 YANG BERKISAH TENTANG BIOGRAFI SEORANG ANAK TULI DAN BUTA YANG AJAIB.. Hal yang ajib dan menjadi menarik anak ini meskipun tuli dan buta, kelak ketika dewasa tidak hanya bekerja untuk sekedar bertahan hidup melainkan ia mampu menjadi aktivis bagi kaum perempuan dengan segala keterbatasannya.

Silahkan saksikan masing-masing ya 

https://www.youtube.com/watch?v=_4XJ-hPa8G0

Helen Adams Keller (27 Juni 1880 - 1 Juni, 1968) adalah seorang penulis Amerika, aktivis politik, dan dosen. Dia adalah orang tunanetra-rungu pertama untuk mendapatkan gelar sarjana seni.  Kisah tentang bagaimana guru Keller, Anne Sullivan, menerobos ketidakmungkinan bahwa Hellen dapat berkembang dan mampu berkomunikasi. Kisah ini telah dikenal luas melalui penggambaran dramatis  dalam film The Miracle Worker. Tempat kelahirannya di West Tuscumbia, Alabama yang sekarang menjadi museum  dan mensponsori agenda tahunan "Hari Helen Keller ". Ulang tahunnya pada 27 Juni diperingati sebagai Hari Helen Keller di negara bagian AS dari Pennsylvania.Helen seorang penulis yang produktif, Keller vokal dalam menyerukan keyakinannya. Ia adalah seorang anggota Partai Sosialis Amerika dan Pekerja Industri Dunia, ia berkampanye untuk hak pilih perempuan, hak-hak buruh, sosialisme, dan isu-isu perempuan. Dia dilantik di Hall Alabama sebagai Woman of Fame pada tahun 1971


Helen Adams Keller dilahirkan pada tanggal 27 Juni tahun 1880, di Tuscumbia, Alabama. Keluarganya tinggal di sebuah wisma dekade, Ivy Green,milik kakek Helen yang telah dibangun sebelumnya.  Dia memiliki dua saudara kandung yang lebih muda, Mildred Campbell dan Phillip Brooks Keller. Helen Keller dilahirkan dengan kemampuan untuk melihat dan mendengar. Pada usia 19 bulan, dia difonis penyakit yang dijelaskan oleh dokter sebagai "kemacetan akut perut dan otak",akibat demam scarlet atau meningitis. Penyakit ini membuat dia tuli dan buta. Pada saat itu, ia mampu sedikit berkomunikasi hanya dengan Martha Washington,  putri enam tahun dari juru masak keluarga, yang memahami tanda-tanda nya; pada usia tujuh tahunselanjutnya
In 1886, Keller's mother, inspired by an account in Charles Dickens' American Notes of the successful education of another deaf and blind woman, Laura Bridgman, dispatched young Helen, accompanied by her father, to seek out physician J. Julian Chisolm, an eye, ear, nose, and throat specialist in Baltimore, for advice. Chisholm referred the Kellers to Alexander Graham Bell, who was working with deaf children at the time. Bell advised them to contact the Perkins Institute for the Blind, the school where Bridgman had been educated, which was then located in South Boston. Michael Anagnos, the school's director, asked 20-year-old former student Anne Sullivan, herself visually impaired, to become Keller's instructor. It was the beginning of a 49-year-long relationship during which Sullivan evolved into Keller's governess and eventually her companion.
Anne Sullivan arrived at Keller's house in March 1887, and immediately began to teach Helen to communicate by spelling words into her hand, beginning with "d-o-l-l" for the doll that she had brought Keller as a present. Keller was frustrated, at first, because she did not understand that every object had a word uniquely identifying it. In fact, when Sullivan was trying to teach Keller the word for "mug", Keller became so frustrated she broke the mug.[17] Keller's big breakthrough in communication came the next month, when she realized that the motions her teacher was making on the palm of her hand, while running cool water over her other hand, symbolized the idea of "water"; she then nearly exhausted Sullivan demanding the names of all the other familiar objects in her world.














sumber :



https://en.wikipedia.org/wiki/Helen_Keller

0 komentar:

Posting Komentar