Aku mulai donor darah waktu kuliah semester 1, sebenarnya aku takut dan paling anti sama jarum suntik, kebayangkan sakitnya disuntik dipantat kalo lagi kedokter karena sakit, apalagi kalo ini, jarum donor lebih gede dan di tusuknya ditangan pula hiii nyeremin. Temenku yang ngajak "nonton" donor darah dikampus pun ikut ambil formulir donor, dan aku cuma duduk sambil liat-liat dan nyengir-nyengir nahan ngilu sendiri, liat jarum nusuk-nusuk aduhai ke tangan pendonor untuk disedot darahnya dialirkan ke kantung. Aku disodorin temenku formulir donor, yaaa secra berat badan aku 70 kg waktu itu udah lebih dari cukup buat donor. Aku senyumin dia dan bilang, aku cuma pingin liat orang donor bukan jadi pendonor.
"Gak sakit kok..!! " katanya .
-busyet ... tau aja apa yang gue pikirin-
"coba aja dulu" lanjutnya.
"emang kalo nyoba terus jarumnya gak perlu di tusukin ke tangan ku" aku protes
"sedekah gak pakek uang ni, manfaatnya banyak, bikin sehat dan nyelamatin nyawa orang" tandasnya
"aku tau"-lemes kalo dah bawa-bawa sedekah, mau nyangkal apalagi coba,aku sadar donor darah itu bantu orang lain yang gak pakek modal, tapi berarti besar-
Dari mencoba itu, sampai sekarang nyempetin tiga bulan sekali donor darah. KARENA SETETS DARAH KITA, NYAWA BAGI YANG MEMBUTUHKAN
Syarat-syarat teknis menjadi donor darah:
- Umur 17-60 tahun( usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat izin tertulis dari orang tua)
- Berat badan minimal 45 kg
- Temperatur tubuh: 36,6 – 37,5 derajat Celcius
- Tekanan darah baik yaitu sistole = 110 – 160 mmHg, diastole = 70 – 100 mmHg
- Denyut nadi teratur yaitu sekitar 50 – 100 kali/ menit
- Hemoglobin Perempuan minimal 12 gram, sedangkan untuk pria minimal 12,5 gram
- Jumlah penyumbangan per tahun paling banyak lima kali dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya tiga bulan. Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan umum donor.
Seseorang tidak boleh menjadi donor darah pada keadaan:
• Pernah menderita hepatitis B• Dalam jangka waktu enam bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis
• Dalam jangka waktu enam bulan sesudah transfusi
• Dalam jangka waktu enam bulan sesudah tato/tindik telinga
• Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi
• Dalam jangka waktu enam bulan sesudah operasi kecil
• Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar
• Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, kolera, tetanus dipteria, atau profilaksis
• Dalam jangka waktu dua minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles, dan tetanus toxin
• Dalam jangka waktu satu tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies therapeutic
• Dalam jangka waktu satu minggu sesudah gejala alergi menghilang
• Dalam jangka waktu satu tahun sesudah transplantasi kulit
• Sedang hamil dan dalam jangka waktu enam bulan sesudah persalinan
• Sedang menyusui
• Ketergantungan obat
• Alkoholisme akut dan kronis
• Mengidap Sifilis
• Menderita tuberkulosis secara klinis
• Menderita epilepsi dan sering kejang
• Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik) yang akan ditusuk
• Mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya kekurangan G6PD, thalasemia, dan polibetemiavera
• Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang berisiko tinggi mendapatkan HIV/AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, dan pemakai jarum suntik tidak steril)
• Pengidap HIV/ AIDS menurut hasil pemeriksaan saat donor darah.
Daftar pustaka:
andrias-saputra.blogspot.co.id
.............................. Sempet 70 kg sekarang jadi 58 kg.................................
MORE INFO:
EMAIL: Mt.aryati@gmail.com
WA: 087882713315
pin bbm: 5F7B125B